Hatta: Indonesia harus dorong produk lokal
A
A
A
Sindonews.com - Memasuki ASEAN Economic Community (AEC) 2015, Indonesia harus bisa mendorong produk-produk lokal agar berdaya saing dengan produk luar negeri.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, dengan AEC 2015, ASEAN akan menjadi pasar tunggal yang berdaya saing tinggi. Sehingga jika produk lokal tidak mampu bersaing, Indonesia hanya akan menjadi market based.
“Ini pekerjaan rumah. Kalau tidak, maka kita akan gagal. Untuk memenangkan persaingan segalanya harus dipersiapkan khususnya infrastruktur, sehingga mampu menjadikan Indonesia sebagai production based," ujar Hatta dalam dialog kebangsaan dengan tema “Daya Saing Bangsa prospektif Ekonomi Digital dan Hegemoni Politik Dalam Era ASEAN Community 2015” di Baruga AP Pettarani Unhas, Jumat (3/1/2014).
Hatta menuturkan, dengan perbaikan infrastruktur biaya logistikk dapat ditekan. Jika saat ini masih 14,08 persen, maka di akhir 2015 diupayakn dibawah 10 persen. Niat ini sudah tercermin dari besarnya alokasi untuk pembangunan infrastruktur di 2014. Dari APBN saja dianggarkan Rp250 triliun, APBN Rp150 triliun, dan APBD Rp100 triliun.
Dia optimistis, dengan segala persiapan yang dilakukan, Indonesia mampu meningkatkan volume perdagangan hingga dua kali lipat. Jika 2013 ekspor Indonesia menyentuh angka USD180 miliar, maka dengan AEC 2015 bisa diangka USD400 miliar.
“Ini juga yang menjadi salah satu alasan mengapa kita dorong hilirisasi industri. Jangan sampai kita kaya akan sumber daya alam tapi hanya menjadi middle income trap,” ujarnya.
Menurut Hatta, dengan pelaksanaan Undang-Undang Minerba yang efektif berlaku Januari tahun ini, Indonesia sudah menghentikan ekspor barang mentah dengan konsekuensi akan kehilangan pendapatan USD5 miliar. Namun demikian, pada 2016 mendatang, neraca perdagangan diyakini akan kembali menujukkan trend positif.
“Ini sebagai bentuk intervensi ekonomi yang diperlukan. Hilirisasi menjadi mutlak agar ada value di dalamnya. Karena itulah ahli teknologi dan penelitian sangat dibutuhkan dalam memajukan industri dan perekonomian kita,” papar Ketua Umum PAN ini.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, dengan AEC 2015, ASEAN akan menjadi pasar tunggal yang berdaya saing tinggi. Sehingga jika produk lokal tidak mampu bersaing, Indonesia hanya akan menjadi market based.
“Ini pekerjaan rumah. Kalau tidak, maka kita akan gagal. Untuk memenangkan persaingan segalanya harus dipersiapkan khususnya infrastruktur, sehingga mampu menjadikan Indonesia sebagai production based," ujar Hatta dalam dialog kebangsaan dengan tema “Daya Saing Bangsa prospektif Ekonomi Digital dan Hegemoni Politik Dalam Era ASEAN Community 2015” di Baruga AP Pettarani Unhas, Jumat (3/1/2014).
Hatta menuturkan, dengan perbaikan infrastruktur biaya logistikk dapat ditekan. Jika saat ini masih 14,08 persen, maka di akhir 2015 diupayakn dibawah 10 persen. Niat ini sudah tercermin dari besarnya alokasi untuk pembangunan infrastruktur di 2014. Dari APBN saja dianggarkan Rp250 triliun, APBN Rp150 triliun, dan APBD Rp100 triliun.
Dia optimistis, dengan segala persiapan yang dilakukan, Indonesia mampu meningkatkan volume perdagangan hingga dua kali lipat. Jika 2013 ekspor Indonesia menyentuh angka USD180 miliar, maka dengan AEC 2015 bisa diangka USD400 miliar.
“Ini juga yang menjadi salah satu alasan mengapa kita dorong hilirisasi industri. Jangan sampai kita kaya akan sumber daya alam tapi hanya menjadi middle income trap,” ujarnya.
Menurut Hatta, dengan pelaksanaan Undang-Undang Minerba yang efektif berlaku Januari tahun ini, Indonesia sudah menghentikan ekspor barang mentah dengan konsekuensi akan kehilangan pendapatan USD5 miliar. Namun demikian, pada 2016 mendatang, neraca perdagangan diyakini akan kembali menujukkan trend positif.
“Ini sebagai bentuk intervensi ekonomi yang diperlukan. Hilirisasi menjadi mutlak agar ada value di dalamnya. Karena itulah ahli teknologi dan penelitian sangat dibutuhkan dalam memajukan industri dan perekonomian kita,” papar Ketua Umum PAN ini.
(gpr)