Pengusaha keramik keluhkan kenaikan harga elpiji
A
A
A
Sindonews.com - Kenaikan harga elpiji ukuran 12 kilogram (kg) di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah (Jateng) di keluhkan oleh sejumlah pengusaha keramik. Kenaikan elpiji ini membuat biaya produksi keramik membengkak.
Sementara pengusaha keramik mengaku kesulitan untuk menaikkan harga. Sejumlah pengusaha industri keramik di klampok, Banjarnegara, saat ini merasa resah akibat naiknya harga gas ukuran 12 kg.
Pasalnya, hampir sebagian besar produsen keramik telah beralih dari pembakaran manual yang menggunakan tungku minyak, menjadi sistem oven yang menggunakan gas elpiji.
Syahri, perajin keramik di daerah ini menyebutkan, kenaikan harga gas saat ini sangat memberatkan, karena angka kenaikannya mencapai 60 persen lebih. "Sementara, kami tak bisa menaikkan harga jual," katanya, Senin (6/1/2014).
Dalam satu bulan, rata-rata industri keramik melakukan proses pembakaran hingga tiga kali. Mahalnya harga gas berdampak pada membengkaknya biaya produksi.
Para pengusaha keramik di klampok ini berharap pemerintah ataupun Pertamina bisa menstabilkan harga agar bisa kembali normal.
Sementara pengusaha keramik mengaku kesulitan untuk menaikkan harga. Sejumlah pengusaha industri keramik di klampok, Banjarnegara, saat ini merasa resah akibat naiknya harga gas ukuran 12 kg.
Pasalnya, hampir sebagian besar produsen keramik telah beralih dari pembakaran manual yang menggunakan tungku minyak, menjadi sistem oven yang menggunakan gas elpiji.
Syahri, perajin keramik di daerah ini menyebutkan, kenaikan harga gas saat ini sangat memberatkan, karena angka kenaikannya mencapai 60 persen lebih. "Sementara, kami tak bisa menaikkan harga jual," katanya, Senin (6/1/2014).
Dalam satu bulan, rata-rata industri keramik melakukan proses pembakaran hingga tiga kali. Mahalnya harga gas berdampak pada membengkaknya biaya produksi.
Para pengusaha keramik di klampok ini berharap pemerintah ataupun Pertamina bisa menstabilkan harga agar bisa kembali normal.
(izz)