Kemenpera tuntaskan perumahan kumuh di Jombang
A
A
A
Sindonews.com - Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) telah menuntaskan rumah kumuh di sekitar pemakaman mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), tapatnya di Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur (jatim).
Menteri Perumahan Rakyat (Menpera), Djan Faridz menepis anggapan bahwa pemerintah tidak berbuat apa-apa terhadap masyarakat Kabupaten Jombang. Padahal, sudah ada 1.000 lebih pembangunan rumah tidak layak huni menjadi layak huni se-Kabupaten Jombang melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau bedah rumah.
"Gus Dur telah membawa manfaat untuk kebaikan masyarakat Jombang. Tahun ini Kabupaten Jombang telah bebas dari rumah tidak layak huni," kata Djan dalam rilisnya di Jakarta, Selasa (7/1/2014).
Program bedah rumah di sekitar makam Gus Dur, di Diwek, Jombang, pembangunannya dimulai dari 2012 sebanyak 43 unit. Jumlah nilai bantuan per rumah Rp6 juta, dengan total Rp258 juta tersebar di empat desa. Pada 2013 sebanyak 489 unit, nilai bantuan per rumah naik menjadi Rp7,5 juta.
Total bantuan mencapai Rp3,67 miliar yang tersebar di 19 desa. Pada 2014 sebanyak 80 unit dengan nilai bantuan per rumah Rp7,5 juta, dengan total Rp600 juta. Untuk bedah rumah, hingga 2014 mencapai 612 unit dengan total mencapai Rp4,528 miliar.
"Ini hanya di kecamatan Diwek saja, selain di sekitar makam Gus Dur, Kemenpera juga melakukan bedah rumah di seluruh Kabupaten Jombang dengan perincian 2012 sebanyak 817 unit, nilai per rumah Rp6 juta dan total pembangunan senilai Rp4,9 miliar tersebar di enam kecamatan dan 34 desa," imbuh dia.
Tahun lalu, sebanyak 1.035 unit nilai per rumah Rp7,5 juta, dengan total Rp7,12 miliar yang tersebar di enam kecamatan di 19 desa. tahun ini direncanakan akan dibangun 750 unit rumah dengan nilai per rumah Rp7,5 juta,
Total anggarannya mencapai Rp5,625 miliar untuk totalnya sebanyak 2602 unit mencapai nilai Rp17,645 miliar. "Total keseluruhan bantuan di Kabupaten Jombang sejak 2012, 2013, 2014 mencapai Rp46,585 miliar. Jadi ini bukti bahwa pemerintahan SBY sangat memperhatikan pembangunan di Kabupaten Jombang, Jawa Timur," pungkas Djan.
Menteri Perumahan Rakyat (Menpera), Djan Faridz menepis anggapan bahwa pemerintah tidak berbuat apa-apa terhadap masyarakat Kabupaten Jombang. Padahal, sudah ada 1.000 lebih pembangunan rumah tidak layak huni menjadi layak huni se-Kabupaten Jombang melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau bedah rumah.
"Gus Dur telah membawa manfaat untuk kebaikan masyarakat Jombang. Tahun ini Kabupaten Jombang telah bebas dari rumah tidak layak huni," kata Djan dalam rilisnya di Jakarta, Selasa (7/1/2014).
Program bedah rumah di sekitar makam Gus Dur, di Diwek, Jombang, pembangunannya dimulai dari 2012 sebanyak 43 unit. Jumlah nilai bantuan per rumah Rp6 juta, dengan total Rp258 juta tersebar di empat desa. Pada 2013 sebanyak 489 unit, nilai bantuan per rumah naik menjadi Rp7,5 juta.
Total bantuan mencapai Rp3,67 miliar yang tersebar di 19 desa. Pada 2014 sebanyak 80 unit dengan nilai bantuan per rumah Rp7,5 juta, dengan total Rp600 juta. Untuk bedah rumah, hingga 2014 mencapai 612 unit dengan total mencapai Rp4,528 miliar.
"Ini hanya di kecamatan Diwek saja, selain di sekitar makam Gus Dur, Kemenpera juga melakukan bedah rumah di seluruh Kabupaten Jombang dengan perincian 2012 sebanyak 817 unit, nilai per rumah Rp6 juta dan total pembangunan senilai Rp4,9 miliar tersebar di enam kecamatan dan 34 desa," imbuh dia.
Tahun lalu, sebanyak 1.035 unit nilai per rumah Rp7,5 juta, dengan total Rp7,12 miliar yang tersebar di enam kecamatan di 19 desa. tahun ini direncanakan akan dibangun 750 unit rumah dengan nilai per rumah Rp7,5 juta,
Total anggarannya mencapai Rp5,625 miliar untuk totalnya sebanyak 2602 unit mencapai nilai Rp17,645 miliar. "Total keseluruhan bantuan di Kabupaten Jombang sejak 2012, 2013, 2014 mencapai Rp46,585 miliar. Jadi ini bukti bahwa pemerintahan SBY sangat memperhatikan pembangunan di Kabupaten Jombang, Jawa Timur," pungkas Djan.
(izz)