Harga simpang siur, agen simpan elpiji 12 kg
A
A
A
Sindonews.com - Sejumlah pangkalan gas elpiji di Kulonprogo enggan menjual gas elpiji ukuran 12 kilogram (kg). Mereka memilih menyimpan tabung-tabung ini di dalam gudang. Tidak sedikit yang memilih untuk menunda kulakan dari agen.
Pengelola pangkalan gas elpiji di Wates, Alvia Cakra Yuda mengaku cukup terpukul dengan kebijakan pemerintah menurunkan kembali harga jual elpiji ukuran 12 kg. Sebelumnya dia sempat kulakan beberapa tabung, tabung tersebut belum terjual dan harga sudah diturunkan lagi.
Alvia baru akan menjual setelah ada kepastian harga dan kondisi pasar gas elpiji 12 kg stabil. Sebab sejauh ini belum ada surat dan pemberitahuan resmi dari pemerintah. Terakhir informasi harga diperoleh via telepon dan dinyatakan harga turun menjadi Rp100 ribu.
“Pemberitahuan dari Pertamina resminya belum ada. Makanya akan kami stok tidak dijual dulu,” jelas Alvia, Selasa (7/1/2014).
Menurutnya, pada 1 Januari lalu, dia sempat kulakan sekitar 10 tabung dengan harga Rp135 ribu. Tabung tersebut belum ada yang laku dijual. Mulai kemarin, Pertamina kembali menurunkan harga menjadi Rp100 ribu. “Tabung saya banyak yang kosong. dari 135 tabung hanya ada 10 yang isi,” jelasnya.
Pemilik pengakalan di Kokap, Rahayu mengatakan, sudah empat bulan ini tidak lagi menjual elpiji 12 kg. Elpiji untuk rumah tangga ini kurang laku, dia memilih berjualan 3 kg, karena lebih praktis dan banyak diburu. “Semua tabung 12 kg sudah saya jual, saya hanya jual 3 kg saja,” ujarnya.
Pengelola pangkalan gas elpiji di Wates, Alvia Cakra Yuda mengaku cukup terpukul dengan kebijakan pemerintah menurunkan kembali harga jual elpiji ukuran 12 kg. Sebelumnya dia sempat kulakan beberapa tabung, tabung tersebut belum terjual dan harga sudah diturunkan lagi.
Alvia baru akan menjual setelah ada kepastian harga dan kondisi pasar gas elpiji 12 kg stabil. Sebab sejauh ini belum ada surat dan pemberitahuan resmi dari pemerintah. Terakhir informasi harga diperoleh via telepon dan dinyatakan harga turun menjadi Rp100 ribu.
“Pemberitahuan dari Pertamina resminya belum ada. Makanya akan kami stok tidak dijual dulu,” jelas Alvia, Selasa (7/1/2014).
Menurutnya, pada 1 Januari lalu, dia sempat kulakan sekitar 10 tabung dengan harga Rp135 ribu. Tabung tersebut belum ada yang laku dijual. Mulai kemarin, Pertamina kembali menurunkan harga menjadi Rp100 ribu. “Tabung saya banyak yang kosong. dari 135 tabung hanya ada 10 yang isi,” jelasnya.
Pemilik pengakalan di Kokap, Rahayu mengatakan, sudah empat bulan ini tidak lagi menjual elpiji 12 kg. Elpiji untuk rumah tangga ini kurang laku, dia memilih berjualan 3 kg, karena lebih praktis dan banyak diburu. “Semua tabung 12 kg sudah saya jual, saya hanya jual 3 kg saja,” ujarnya.
(gpr)