EXCL dapat pinjaman dari DBS senilai USD300 juta
A
A
A
Sindonews.com - PT XL Axiata Tbk (EXCL) mendapatkan pinjaman senilai USD300 juta dari DBS Bank Ltd pada awal pekan ini.
Dalam keterangan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (8/1/2014) dijelaskan bahwa penandatanganan perjanjian kredit tersebut sudah dilakukan kedua pihak pada Senin (6/1/2014).
Adapun, tenor dari pinjaman selama tiga tahun, terhitung sejak tanggal penarikan. Perseroan akan menggunakan fasilitas pinjaman untuk pembiayaan kembali utang perseroan, keperluan belanja modal tahuan (annual capital expenditure) atau tujuan umum perseroan.
EXCL pada akhir Mei 2013 juga mendapatkan pinjaman senilai USD50 juta dari Standard Chartered Bank. Pinjaman tersebut memiliki tenor selama lima tahun terhitung tanggal efektif perjanjian pada 13 Juni 2013.
Pinjaman itu digunakan perseroan untuk keperluan belanja modal tahunan. Perseroan sebelumnya menyatakan bahwa belanja modal tahun ini lebih rendah dari tahun lalu atau tidak mencapai Rp8 triliun setelah penggabungan usaha (merger) dengan PT Axis Telekom Indonesia (Axis).
Menurut Direktur Utama XL Hasnul Suhaimi, aksi korporasi tersebut akan menciptakan efisiensi dalam belanja perseroan lantaran merger akan menambah jaringan dan infrastruktur telekomomunikasi.
Sementara berdasarkan laporan keuangan perusahaan kuartal III/2013, jumlah utang jangka pendek tercatat sebesar Rp7,25 miliar atau turun dibanding akhir 2012 sebesar Rp8,74 miliar.
Sedangkan utang jangka panjang meningkat menjadi Rp16,71 miliar pada akhir September 2013 dari posisi akhir Desember 2012 senilai Rp11,35 miliar.
Dalam keterangan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (8/1/2014) dijelaskan bahwa penandatanganan perjanjian kredit tersebut sudah dilakukan kedua pihak pada Senin (6/1/2014).
Adapun, tenor dari pinjaman selama tiga tahun, terhitung sejak tanggal penarikan. Perseroan akan menggunakan fasilitas pinjaman untuk pembiayaan kembali utang perseroan, keperluan belanja modal tahuan (annual capital expenditure) atau tujuan umum perseroan.
EXCL pada akhir Mei 2013 juga mendapatkan pinjaman senilai USD50 juta dari Standard Chartered Bank. Pinjaman tersebut memiliki tenor selama lima tahun terhitung tanggal efektif perjanjian pada 13 Juni 2013.
Pinjaman itu digunakan perseroan untuk keperluan belanja modal tahunan. Perseroan sebelumnya menyatakan bahwa belanja modal tahun ini lebih rendah dari tahun lalu atau tidak mencapai Rp8 triliun setelah penggabungan usaha (merger) dengan PT Axis Telekom Indonesia (Axis).
Menurut Direktur Utama XL Hasnul Suhaimi, aksi korporasi tersebut akan menciptakan efisiensi dalam belanja perseroan lantaran merger akan menambah jaringan dan infrastruktur telekomomunikasi.
Sementara berdasarkan laporan keuangan perusahaan kuartal III/2013, jumlah utang jangka pendek tercatat sebesar Rp7,25 miliar atau turun dibanding akhir 2012 sebesar Rp8,74 miliar.
Sedangkan utang jangka panjang meningkat menjadi Rp16,71 miliar pada akhir September 2013 dari posisi akhir Desember 2012 senilai Rp11,35 miliar.
(rna)