Kunjungan kapal di Tanjung Perak capai 14.198 unit
A
A
A
Sindonews.com - PT Pelabuhan Indonesia III (Pelindo III) menyatakan, arus kunjungan kapal di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur sepanjang Januari hingga Desember 2013 tercatat sebanyak 14.198 unit kapal.
Kepala Humas PT Pelindo III Edi Priyanto mengungkapkan, berdasarkan data realisasi arus kunjungan kapal di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, sepanjang Januari hingga Desember 2013 tercatat 14.198 unit kapal telah membawa barang dan orang melalui Pelabuhan Tanjung Perak dengan berat kapal mencapai 76,29 juta gross ton (GT).
"Geliat perdagangan di Jawa Timur dan Kawasan Timur Indonesia menunjukkan peningkatan. Hal tersebut terlihat dari adanya peningkatan pedagangan dan arus barang yang melalui Pelabuhan Tanjung Perak yang merupakan pelabuhan utama tidak hanya di Jawa Timur, namun juga Kawasan Timur Indonesia," kata Edi dalam rilisnya di Jakarta, Rabu (8/1/2013).
Dia menjelaskan, salah satu parameter yang bisa dilihat adalah kapal barang yang masuk dan keluar melalui Pelabuhan Tanjung Perak menunjukkan tren peningkatan dalam satuan berat kapalnya, meskipun mengalami penurunan dalam satuan unitnya.
Meskipun jumlah kapal mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, dimana tahun 2012 tercatat 14.680 unit atau turun sekitar 3 persen, namun dalam hal ukuran kapal justru menunjukkan peningkatan hingga 5 persen dibandingkan realisasi 2012 sebesar 72,45 juta GT.
Berdasarkan jenis kapalnya, kapal petikemas masih mendominasi dengan jumlah mencapai 4.829 unit dengan berat mencapai 38,11 juta GT, disusul kapal tanker sebanyak 1.453 unit dengan berat mencapai 13,99 juta GT.
Selanjutnya kapal penumpang mencapai 1.552 unit atau setara dengan 11,14 juta GT. Kemudian kapal nonpetikemas sebanyak 3.018 unit atau setara 10,74 juta GT dan kapal lainnya tercatat 3.346 unit atau setara dengan 2,28 juta GT.
Berdasarkan bendera kapal di Pelabuhan Tanjung Perak masih didominasi kapal berbendera Indonesia sebesar 85,5 persen dibandingkan kapal berbendera asing. Kapal berbendera Indonesia mencapai 12.135 unit dengan berat mencapai 39,84 juta GT, sedangkan kapal berbendera asing tercatat 2.063 unit atau 36,44 juta GT.
Dia menjelaskan, peran pelabuhan semakin penting sebagai gerbang perekonomian dan arus barang serta sebagai salah satu mata rantai logistik terlihat dengan adanya tren selama lima tahun terakhir menunjukkan peningkatan yang signifikan khususnya dalam ukuran kapal.
"Artinya, semakin banyak barang yang dibawa oleh kapal dengan kapal yang cenderung besar ukurannya, maka juga akan menjadi semakin efisien biaya logistiknya," tutur dia.
Kepala Humas PT Pelindo III Edi Priyanto mengungkapkan, berdasarkan data realisasi arus kunjungan kapal di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, sepanjang Januari hingga Desember 2013 tercatat 14.198 unit kapal telah membawa barang dan orang melalui Pelabuhan Tanjung Perak dengan berat kapal mencapai 76,29 juta gross ton (GT).
"Geliat perdagangan di Jawa Timur dan Kawasan Timur Indonesia menunjukkan peningkatan. Hal tersebut terlihat dari adanya peningkatan pedagangan dan arus barang yang melalui Pelabuhan Tanjung Perak yang merupakan pelabuhan utama tidak hanya di Jawa Timur, namun juga Kawasan Timur Indonesia," kata Edi dalam rilisnya di Jakarta, Rabu (8/1/2013).
Dia menjelaskan, salah satu parameter yang bisa dilihat adalah kapal barang yang masuk dan keluar melalui Pelabuhan Tanjung Perak menunjukkan tren peningkatan dalam satuan berat kapalnya, meskipun mengalami penurunan dalam satuan unitnya.
Meskipun jumlah kapal mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, dimana tahun 2012 tercatat 14.680 unit atau turun sekitar 3 persen, namun dalam hal ukuran kapal justru menunjukkan peningkatan hingga 5 persen dibandingkan realisasi 2012 sebesar 72,45 juta GT.
Berdasarkan jenis kapalnya, kapal petikemas masih mendominasi dengan jumlah mencapai 4.829 unit dengan berat mencapai 38,11 juta GT, disusul kapal tanker sebanyak 1.453 unit dengan berat mencapai 13,99 juta GT.
Selanjutnya kapal penumpang mencapai 1.552 unit atau setara dengan 11,14 juta GT. Kemudian kapal nonpetikemas sebanyak 3.018 unit atau setara 10,74 juta GT dan kapal lainnya tercatat 3.346 unit atau setara dengan 2,28 juta GT.
Berdasarkan bendera kapal di Pelabuhan Tanjung Perak masih didominasi kapal berbendera Indonesia sebesar 85,5 persen dibandingkan kapal berbendera asing. Kapal berbendera Indonesia mencapai 12.135 unit dengan berat mencapai 39,84 juta GT, sedangkan kapal berbendera asing tercatat 2.063 unit atau 36,44 juta GT.
Dia menjelaskan, peran pelabuhan semakin penting sebagai gerbang perekonomian dan arus barang serta sebagai salah satu mata rantai logistik terlihat dengan adanya tren selama lima tahun terakhir menunjukkan peningkatan yang signifikan khususnya dalam ukuran kapal.
"Artinya, semakin banyak barang yang dibawa oleh kapal dengan kapal yang cenderung besar ukurannya, maka juga akan menjadi semakin efisien biaya logistiknya," tutur dia.
(rna)