Pertamina lifting minyak 600 ribu barel dari Aljazair
A
A
A
Sindonews.com - PT Pertamina (Persero) secara resmi telah melepas Kapal MT Gunung Geulis untuk berangkat ke Aljazair guna melakukan lifting minyak mentah Saharan Crude di negara tersebut.
"Kapal MT Gunung Geulis-Pertamina 8004 akan berlayar ke Aljazair. Kapal ini sudah melewati proses administrasi panjang karena harus memenuhi peraturan internasional yang harus dipenuhi karena akan melintasi perairan internasional," ujar Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya di Cilacap, Jawa Tengah, Rabu (8/1/2014).
MT Gunung Geulis akan menempuh perjalanan selama 28-30 hari untuk mengangkut kargo Saharan Crude sebanyak 600.000 barel dari pelabuhan yang dikelola Sonatrach.
Kargo tersebut akan dibawa ke Indonesia untuk dibongkar di Pelabuhan Balikpapan, yang selanjutnya diolah di refinery unit (RU) V Balikpapan. Dengan pertimbangan kapasitas penyimpanan minyak mentah di Arzew dan lama waktu tempuh, kegiatan lifting Saharan Crude Oil direncanakan sekitar dua bulan sekali.
MT Gunung Geulis merupakan kapal jenis Large Range (LR) Crude Oil dengan bobot mati 107.538 Metrik Ton (MT) dan akan mengarungi lautan Hindia, Terusan Suez, Lautan Mediterrania, sebelum mencapai pelabuhan tujuan, yaitu Arzew, Aljazair.
Karena harus melewati kawasan-kawasan berisiko tinggi, seperti Somalia yang terkenal dengan perompaknya, MT Gunung Geulis dilengkapi persenjataan dan pelindung dari ancaman perompak.
"Kapal ini sudah dilengkapi dengan kawat berduri dan dilengkapi water canon dengan air panas. Karena kita akan melewati perairan high risk area seperti perompak somalia dan sebagainya. Nanti di perjalanan, kita bekerja sama dengan army guard di Srilanka sekitar 3-4 orang. Kita akan dikawal melewati high risk area tadi," papar dia.
Kapal MT Gunung Geulis ini dinahkodai putra bangsa asli Indonesia, yakni Kapten Brahma Adeyanto beserta 26 orang kru kapal yang juga seluruhnya merupakan orang Indonesia.
Saat ini, MT Gunung Geulis merupakan salah satu dari armada kapal LR Crude Oil yang telah memenuhi persyaratan SIRE, sehingga dapat diterima oleh terminal-terminal minyak dan gas (migas) internasional.
Sebagai informasi, setelah aksi akuisisi Blok 405a milik ConocoPhilips, Pertamina kini mengelola tiga lapangan minyak utama, yaitu Menzel Lejmat North (MLN), EMK dan Ourhoud. Pertamina memiliki 65 persen participating interest dan sekaligus bertindak selaku operator di lapangan MLN.
"Selain itu, Pertamina memiliki 16,9 persen participating interest di lapangan EMK serta 3,7 persen di lapangan raksasa Ourhoud,” kata Hanung.
Produksi minyak bagian Pertamina (net to share) pada bulan Oktober 2013 sebanyak 23.300 barel minyak per hari (bph) dan diharapkan akan terus meningkat hingga 32.000 bph pada 2016-2017.
Selain di Aljazair, Pertamina pada 29 November 2013 melalui anak perusahaannya, PT Pertamina Irak EP telah menyelesaikan proses akuisisi 10 persen PI pada lapangan super raksasa West Qurna Phase-1 (WQ1) di Irak dari Exxon Mobil. Saat ini produksi lapangan WQ1 sekitar 500.000 bph.
"Kapal MT Gunung Geulis-Pertamina 8004 akan berlayar ke Aljazair. Kapal ini sudah melewati proses administrasi panjang karena harus memenuhi peraturan internasional yang harus dipenuhi karena akan melintasi perairan internasional," ujar Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya di Cilacap, Jawa Tengah, Rabu (8/1/2014).
MT Gunung Geulis akan menempuh perjalanan selama 28-30 hari untuk mengangkut kargo Saharan Crude sebanyak 600.000 barel dari pelabuhan yang dikelola Sonatrach.
Kargo tersebut akan dibawa ke Indonesia untuk dibongkar di Pelabuhan Balikpapan, yang selanjutnya diolah di refinery unit (RU) V Balikpapan. Dengan pertimbangan kapasitas penyimpanan minyak mentah di Arzew dan lama waktu tempuh, kegiatan lifting Saharan Crude Oil direncanakan sekitar dua bulan sekali.
MT Gunung Geulis merupakan kapal jenis Large Range (LR) Crude Oil dengan bobot mati 107.538 Metrik Ton (MT) dan akan mengarungi lautan Hindia, Terusan Suez, Lautan Mediterrania, sebelum mencapai pelabuhan tujuan, yaitu Arzew, Aljazair.
Karena harus melewati kawasan-kawasan berisiko tinggi, seperti Somalia yang terkenal dengan perompaknya, MT Gunung Geulis dilengkapi persenjataan dan pelindung dari ancaman perompak.
"Kapal ini sudah dilengkapi dengan kawat berduri dan dilengkapi water canon dengan air panas. Karena kita akan melewati perairan high risk area seperti perompak somalia dan sebagainya. Nanti di perjalanan, kita bekerja sama dengan army guard di Srilanka sekitar 3-4 orang. Kita akan dikawal melewati high risk area tadi," papar dia.
Kapal MT Gunung Geulis ini dinahkodai putra bangsa asli Indonesia, yakni Kapten Brahma Adeyanto beserta 26 orang kru kapal yang juga seluruhnya merupakan orang Indonesia.
Saat ini, MT Gunung Geulis merupakan salah satu dari armada kapal LR Crude Oil yang telah memenuhi persyaratan SIRE, sehingga dapat diterima oleh terminal-terminal minyak dan gas (migas) internasional.
Sebagai informasi, setelah aksi akuisisi Blok 405a milik ConocoPhilips, Pertamina kini mengelola tiga lapangan minyak utama, yaitu Menzel Lejmat North (MLN), EMK dan Ourhoud. Pertamina memiliki 65 persen participating interest dan sekaligus bertindak selaku operator di lapangan MLN.
"Selain itu, Pertamina memiliki 16,9 persen participating interest di lapangan EMK serta 3,7 persen di lapangan raksasa Ourhoud,” kata Hanung.
Produksi minyak bagian Pertamina (net to share) pada bulan Oktober 2013 sebanyak 23.300 barel minyak per hari (bph) dan diharapkan akan terus meningkat hingga 32.000 bph pada 2016-2017.
Selain di Aljazair, Pertamina pada 29 November 2013 melalui anak perusahaannya, PT Pertamina Irak EP telah menyelesaikan proses akuisisi 10 persen PI pada lapangan super raksasa West Qurna Phase-1 (WQ1) di Irak dari Exxon Mobil. Saat ini produksi lapangan WQ1 sekitar 500.000 bph.
(rna)