Konsumsi semen 2014 ditargetkan naik 6%

Jum'at, 10 Januari 2014 - 14:51 WIB
Konsumsi semen 2014...
Konsumsi semen 2014 ditargetkan naik 6%
A A A
Sindonews.com - Konsumsi semen 2014 ditargetkan sebesar 63 juta ton atau naik 6 persen dari periode 2013 yang sebesar 58,02 juta ton.

Ketua Umum Asosiasi Semen Indonesia (ASI), Widodo Santoso merinci, pada 2014 produsen dalam negeri akan mampu memproduksi 62 juta ton, sedangkan 1 juta ton sisanya akan dipenuhi melalui impor.

Menurutnya, kebutuhan konsumsi yang meningkat dapat dipenuhi dari hasil produksi pabrik semen dalam negeri. Selain itu juga akan didukung penambahan kapasitas tiga produsen semen, yaitu Tiga Roda sebesar 1,9 juta ton per tahun, Semen Gresik 1,5 juta ton per tahun dan Bosowa 1,5 juta ton per tahun.

"Selain penambahan kapasitas tiga pabrik, pada 2014 juga akan ada dua pabrik baru yakni PT Holcim Indonesia dengan kapasitas 1,7 juta ton per tahun pada Februari. Serta salah satu perusahaan semen asal Taiwan dengan kapasitas 1,5 juta ton per tahun," ujarnya kepada Koran Sindo di Jakarta, Jumat (10/1/2014)

Pihaknya optimis ekspor tahun ini bakal mencapai 2 juta ton. Target tersebut jauh lebih tinggi dari realisasi ekspor 2013 yang sebesar 600.000 ton. Pada 2012, ekspor hanya mencapai 200.000 ton dan pada 2011 sebesar 1,15 juta ton. Ekspor semen ditujukan ke pasar Timur Tengah, Sri Lanka, Bangladesh, Papua Nugini, dan Afrika.

Meski pada 2014 diproyeksi mengalami kenaikan konsumsi, namun sepanjang 2013 justru terjadi penurunan pertumbuhan konsumsi, terutama di luar Jawa yang rata-rata tumbuh di bawah 10 persen.

Penurunan pertumbuhan terbesar terjadi di Indoensia timur, yakni dari 50 persen pada 2012 menjadi -1 persen pada 2013. Untuk daerah Irian Barat dan Nusa Tenggara, penurunan disebabkan kapal pengangkut semen susah berlayar akibat badai laut. Sedangkan di daerah lain, penurunan tingkat konsumsi mengikuti rendahnya pertumbuhan pembangunan infrastruktur di luar Jawa.

Untuk itu, pihaknya berharap pemerintah fokus membangun infrastruktur di luar Jawa seperti pembanguan jalur trans Sumatera dan trans Sulawesi. Selain itu, pembangunan tol atas laut di jalur Pantura juga diharap dapat membantu peningkatan konsumsi semen.

"Diharapkan tahun ini akan naik, meski menurut saya pertumbuhan pembangunan infrastruktur hanya berkisar 4 persen sampai 5 persen," katanya.

Selain itu, tantangan konsumsi semen terdapat pada minimnya perluasan pelabuhan yang menyebabkan lambannya kegiatan bongkar muat semen. Dia mencontohkan pelabuhan di Irian hanya mampu membongkar 500 ton per hari.

Sementara, di pelabuhan lain, terutama di Jawa, kapal harus antre sepekan untuk bisa bersandar di pelabuhan. Menurutnya, kapasitas normal pelabuhan setidaknya mampu melakukan bongkar muat sebanyak 1.000-1.500 ton per hari.

Menteri Perindustrian MS Hidayat menambahkan, saat ini ada dua proses realisasi pembangunan pabrik oleh investor baru. Yakni Anhui Conch Cement Co, Ltd di Tanjung, Kalimantan Selatan dengan kapasitas 2,5 juta ton per tahun serta State Development and Investment Cooperation (SDIC) di Manokwari, Papua Barat dengan kapasitas 1 juta ton per tahun.

"Kedua investasi tersebut saat ini masih dalam proses pembebasan lahan," ujar Hidayat.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0672 seconds (0.1#10.140)