ANJT operasikan pembangkit biogas di Belitung
A
A
A
Sindonews.com - PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) melalui anak usahanya PT Austindo Aufwind New Energy (AANE) telah meresmikan operasional pembangkit listrik tenaga biogas di Belitung senilai USD3,5 juta.
Dana pembangunan pembangkit tersebut bersumber dari sebagian hasil penawaran umum perdana saham (IPO) perseroan sebesar USD1 juta dan sisanya dari kas internal perusahaan.
Pusat pembangkit listrik tenaga biogas itu memiliki kapasitas 1,2 megawatt (MW). Listrik dihasilkan dari limbah pabrik kelapa sawit dari kebun kelapa sawit yang dimilik anak usaha perseroan, PT Sahabat Mewah dan Makmur.
PT Sahabat Mewah Makmur memiliki kebun kelapa sawit dengan area tertanam dan menghasilkan seluas 14.299 hektar (ha) serta pabrik kelapa sawit berkapasitas produksi 60 ton per jam.
Direktur Utama ANJT Suwito Anggoro mengatakan, AANE merupakan Independent Power Producer (IPP) pertama di Indonesia yang mengoperasikan pusat pembangkit listrik tenaga biogas dan memasarkannya secara komersial.
Seluruh pasokan listrik yang diproduksi AANE disalurkan ke jaringan distribusi PT PLN (Persero) dan dibeli oleh PLN sesuai Power Purchase Agreement seharga Rp975 per kWh.
"Penjualan listrik ini dilakukan sesuai ketentuan Feed-in Tariff untuk biogas berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 4 tahun 2012,” kata dia dalam rilisnya, Senin (13/1/2014).
Pusat pemabangkit ini merupakan pembangkit listrik pertama yang dibangun AANE dan akan dilanjutkan dengan pembangunan pusat pembangkit tenaga listrik di sejumlah kebun milik perseroan yang tersebar di Sumatera, Kalimantan dan Papua.
Adapun alasan perseroan memilih Belitung sebagai lokasi pabrik pertama karena infrastruktur yang baik, kemudahan akses dan dukungan dari pemerintah dan masyarakat setempat.
Dana pembangunan pembangkit tersebut bersumber dari sebagian hasil penawaran umum perdana saham (IPO) perseroan sebesar USD1 juta dan sisanya dari kas internal perusahaan.
Pusat pembangkit listrik tenaga biogas itu memiliki kapasitas 1,2 megawatt (MW). Listrik dihasilkan dari limbah pabrik kelapa sawit dari kebun kelapa sawit yang dimilik anak usaha perseroan, PT Sahabat Mewah dan Makmur.
PT Sahabat Mewah Makmur memiliki kebun kelapa sawit dengan area tertanam dan menghasilkan seluas 14.299 hektar (ha) serta pabrik kelapa sawit berkapasitas produksi 60 ton per jam.
Direktur Utama ANJT Suwito Anggoro mengatakan, AANE merupakan Independent Power Producer (IPP) pertama di Indonesia yang mengoperasikan pusat pembangkit listrik tenaga biogas dan memasarkannya secara komersial.
Seluruh pasokan listrik yang diproduksi AANE disalurkan ke jaringan distribusi PT PLN (Persero) dan dibeli oleh PLN sesuai Power Purchase Agreement seharga Rp975 per kWh.
"Penjualan listrik ini dilakukan sesuai ketentuan Feed-in Tariff untuk biogas berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 4 tahun 2012,” kata dia dalam rilisnya, Senin (13/1/2014).
Pusat pemabangkit ini merupakan pembangkit listrik pertama yang dibangun AANE dan akan dilanjutkan dengan pembangunan pusat pembangkit tenaga listrik di sejumlah kebun milik perseroan yang tersebar di Sumatera, Kalimantan dan Papua.
Adapun alasan perseroan memilih Belitung sebagai lokasi pabrik pertama karena infrastruktur yang baik, kemudahan akses dan dukungan dari pemerintah dan masyarakat setempat.
(rna)