Pemenang lelang PLTS Kupang segera diputuskan
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah dalam waktu dekat akan menentukan pemenang lelang pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) Fotovoltaik di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) berkapasitas 5 megawatt (MW).
Direktur Aneka Energi Baru Terbarukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Alihudin Sitompul mengatakan, pemenang lelang pembangkit ini rencananya akan ditetapkan pada akhir Januari ini. Terdapat tujuh perusahaan swasta yang mengikuti lelang pembangunan PLTS.
Tujuh perusahaan tersebut yaitu, PT Kharisma Ambhara Sakti, PT Matra Mandiri Prima-Konsorsium MDS, PT Brantas Energi, PT Widjajatunggal Sejahtera-Konsorsium dengan Sun Edison Energy Holding BV, dan PT Listrik Surya Kepulauan.
Namun, perusahaan tersebut tidak lolos kualifikasi lantaran tidak memenuhi persyaratan tender. Sehingga, yang tersisa hanya PT Len Industri dan PT Indo Solusi Utama.
"Lelangnya sekarang sudah dalam tahap akhir. Kami sedang menunggu hasil pemeringkatan oleh panitia untuk kedua perusahaan tersebut," kata dia, saat dihubungi di Jakarta, Rabu (15/1/2014).
Menurutnya, PLTS Kupang akan menjadi pembangkit listrik tenaga surya perdana yang dikelola oleh swasta (independent power producer/IPP). Adapun investasi untuk pembangunan PLTS ini mencapai sekitar Rp125 miliar sampai Rp130 miliar, jumlah ini belum termasuk pembebasan lahan seluas 6 hektare.
"Target penetapan pemenang serta tandatangan kontrak akhir Januari ini. Kemudian untuk tahap kosntruksi berlangsung enam bulan," kata dia.
Seperti diketahui, tahun ini pemerintah mulai melibatkan swasta untuk berinvestasi membangun PLTS. Rencananya, pemerintah akan melelang 80 titik di 22 provinsi untuk lokasi pembangunan PLTS Fotovoltaik.
Sementara, total kapasitas tenaga listrik yang dapat dihasilkan mencapai 140 MW, dengan proyeksi total investasi mencapai total Rp4,2 triliun.
Menurut Alihuddin, saat ini terdapat delapan titik yang baru dilelang. Hanya PLTS Kupang, yang proses tahapannya hampir final. "Sedangka untuk semua titik akan dimulai tendernya Juni tahun ini," pungkas dia.
Direktur Aneka Energi Baru Terbarukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Alihudin Sitompul mengatakan, pemenang lelang pembangkit ini rencananya akan ditetapkan pada akhir Januari ini. Terdapat tujuh perusahaan swasta yang mengikuti lelang pembangunan PLTS.
Tujuh perusahaan tersebut yaitu, PT Kharisma Ambhara Sakti, PT Matra Mandiri Prima-Konsorsium MDS, PT Brantas Energi, PT Widjajatunggal Sejahtera-Konsorsium dengan Sun Edison Energy Holding BV, dan PT Listrik Surya Kepulauan.
Namun, perusahaan tersebut tidak lolos kualifikasi lantaran tidak memenuhi persyaratan tender. Sehingga, yang tersisa hanya PT Len Industri dan PT Indo Solusi Utama.
"Lelangnya sekarang sudah dalam tahap akhir. Kami sedang menunggu hasil pemeringkatan oleh panitia untuk kedua perusahaan tersebut," kata dia, saat dihubungi di Jakarta, Rabu (15/1/2014).
Menurutnya, PLTS Kupang akan menjadi pembangkit listrik tenaga surya perdana yang dikelola oleh swasta (independent power producer/IPP). Adapun investasi untuk pembangunan PLTS ini mencapai sekitar Rp125 miliar sampai Rp130 miliar, jumlah ini belum termasuk pembebasan lahan seluas 6 hektare.
"Target penetapan pemenang serta tandatangan kontrak akhir Januari ini. Kemudian untuk tahap kosntruksi berlangsung enam bulan," kata dia.
Seperti diketahui, tahun ini pemerintah mulai melibatkan swasta untuk berinvestasi membangun PLTS. Rencananya, pemerintah akan melelang 80 titik di 22 provinsi untuk lokasi pembangunan PLTS Fotovoltaik.
Sementara, total kapasitas tenaga listrik yang dapat dihasilkan mencapai 140 MW, dengan proyeksi total investasi mencapai total Rp4,2 triliun.
Menurut Alihuddin, saat ini terdapat delapan titik yang baru dilelang. Hanya PLTS Kupang, yang proses tahapannya hampir final. "Sedangka untuk semua titik akan dimulai tendernya Juni tahun ini," pungkas dia.
(izz)