BI musnahkan uang rusak Rp105 triliun
A
A
A
Sindonews.com - Akibat banyaknya uang rupiah yang rusak, Bank Indonesia (BI) mengaku telah memusnahkan Rp105 triliun untuk diganti dengan uang baru pada 2013 lalu.
Deputi Gubernur BI Ronald Waas mengatakan, banyaknya uang yang telah rusak atau tidak layak diedarkan membuat pihaknya memutuskan untuk mengganti dengan uang yang baru.
Dia mencontohkan, banyak alasan yang membuat uang tersebut menjadi rusak dan tidak layak diedarkan. Di wilayah Kalimantan bahkan para pedagang yang beroperasi seringkali mencelupkan uang ke sungai agar tidak mudah terbang dan hilang.
"Kalau di Jakarta, terlalu banyak uang yang diremas dan dilipat-lipat sehingga sudah tidak layak pakai," ujar Ronald di Gedung BI, Jakarta, Kamis (16/1/2014).
Hal ini disebut Ronald sebagai usaha BI melakukan sosialisasi bagi masyarakat agar melakukan penanganan (pemeliharaan) uang secara baik ke depannya.
Dia juga berencana akan mengeluarkan iklan layanan dan bekerja sama dengan lembaga pedidikan tinggi dan rendah agar mensosialisasikan penanaganan uang secara baik.
"Selain itu kami juga ingin menyosialisasikan ciri-ciri Keaslian Uang Rupiah (CIKUR) dengan lebih baik ke masyarakat," tandas Ronald.
Deputi Gubernur BI Ronald Waas mengatakan, banyaknya uang yang telah rusak atau tidak layak diedarkan membuat pihaknya memutuskan untuk mengganti dengan uang yang baru.
Dia mencontohkan, banyak alasan yang membuat uang tersebut menjadi rusak dan tidak layak diedarkan. Di wilayah Kalimantan bahkan para pedagang yang beroperasi seringkali mencelupkan uang ke sungai agar tidak mudah terbang dan hilang.
"Kalau di Jakarta, terlalu banyak uang yang diremas dan dilipat-lipat sehingga sudah tidak layak pakai," ujar Ronald di Gedung BI, Jakarta, Kamis (16/1/2014).
Hal ini disebut Ronald sebagai usaha BI melakukan sosialisasi bagi masyarakat agar melakukan penanganan (pemeliharaan) uang secara baik ke depannya.
Dia juga berencana akan mengeluarkan iklan layanan dan bekerja sama dengan lembaga pedidikan tinggi dan rendah agar mensosialisasikan penanaganan uang secara baik.
"Selain itu kami juga ingin menyosialisasikan ciri-ciri Keaslian Uang Rupiah (CIKUR) dengan lebih baik ke masyarakat," tandas Ronald.
(gpr)