OJK akan perkuat 700 industri keuangan
A
A
A
Sindonews.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan mengadakan pertemuan dengan 700 pelaku industri keuangan awal tahun ini.
Ajang bertema 'Annual Financial Executive Gathering 2014' tersebut bertujuan untuk mengembangkan industri jasa keuangan di Indonesia, di tengah kondisi perekonomian yang semakin ketat. Sehingga, industri jasa keuangan mampu menopang sektor riil dengan baik di tengah permasalahan perekonomian nasional dan tekanan dari luar negeri.
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad mengatakan, momentum ini menjadi pembenahan dan memperkuat struktur perekonomian nasional, khususnya di industri jasa keuangan.
"Kami terus menjaga stabilitas dengan memperkuat fungsi intermediasi sektor jasa keuangan ke sektor produktif, termasuk yang berbasis ekspor, sehingga menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Muliaman dalam acara di Hotel Sahid, Jakarta, Jumat (17/1/2014) malam.
Selain itu, OJK juga akan memperkuat penyediaan berbagai alternatif pembiayaan dunia usaha, khususnya peran pasar modal dan industri lembaga keuangan bukan bank.
"Kami akan berupaya membenahi dan memperkuat di tiga sektor industri jasa keuangan yang meliputi perbankan, pasar modal dan industri keuangan non bank," jelas dia.
Tahun ini, OJK akan mulai menerapkan pungutan yang nantinya secara berangsur-angsur akan menggantikan pendanaan APBN. "Ini mendorong terciptanya industri jasa keuangan yang stabil, efisien dan tumbuh secara berkelanjutan sehingga dapat berperan semakin penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional," tandas Muliaman.
Ajang bertema 'Annual Financial Executive Gathering 2014' tersebut bertujuan untuk mengembangkan industri jasa keuangan di Indonesia, di tengah kondisi perekonomian yang semakin ketat. Sehingga, industri jasa keuangan mampu menopang sektor riil dengan baik di tengah permasalahan perekonomian nasional dan tekanan dari luar negeri.
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad mengatakan, momentum ini menjadi pembenahan dan memperkuat struktur perekonomian nasional, khususnya di industri jasa keuangan.
"Kami terus menjaga stabilitas dengan memperkuat fungsi intermediasi sektor jasa keuangan ke sektor produktif, termasuk yang berbasis ekspor, sehingga menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Muliaman dalam acara di Hotel Sahid, Jakarta, Jumat (17/1/2014) malam.
Selain itu, OJK juga akan memperkuat penyediaan berbagai alternatif pembiayaan dunia usaha, khususnya peran pasar modal dan industri lembaga keuangan bukan bank.
"Kami akan berupaya membenahi dan memperkuat di tiga sektor industri jasa keuangan yang meliputi perbankan, pasar modal dan industri keuangan non bank," jelas dia.
Tahun ini, OJK akan mulai menerapkan pungutan yang nantinya secara berangsur-angsur akan menggantikan pendanaan APBN. "Ini mendorong terciptanya industri jasa keuangan yang stabil, efisien dan tumbuh secara berkelanjutan sehingga dapat berperan semakin penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional," tandas Muliaman.
(dmd)