Klaim asuransi akibat banjir 2014 diperkirakan kecil
Senin, 20 Januari 2014 - 12:01 WIB
Klaim asuransi akibat banjir 2014 diperkirakan kecil
A
A
A
Sindonews.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan klaim asuransi akibat terjadinya bencana banjir pada awal 2014, tidak akan sebesar banjir yang terjadi pada 2007.
Kepala Eksekutif Pengawas Industri Non Bank OJK, Firdaus Djaelani memperkirakan klaim tersebut tidak terlalu besar. Pasalnya banjir pada 2007 jauh lebih besar dan berdampak kepada membludkanya klaim asuransi dari mayoritas masyarakat.
"Kalau sekarang (banjir) tahun ini tidak begitu besar dibanding banjir 2007 yang lebih dahsyat," ujar Firdaus di Gedung Bank Niaga, Jakarta, Senin (20/1/2014).
Namun, pihaknya belum dapat menghitung secara jelas berapa klaim asuransi yang diajukan masyarakat kepada industri asuransi akibat banjir tahun ini. "Mungkin setelah dua sampai tiga bulan barulah asuransi berapa banyak klaim yang kena dari kliennya," terang Firdaus.
Selain itu, dia juga memperkirakan karena skala banjir di Jabodetabek yang tidak terlalu besar maka hanya seikit dunia industri yang mengajukan klaim kepada perusahaan asuransi. "Kalau sekarang lebih banyak perumahan, bukan industri," pungkas dia.
Kepala Eksekutif Pengawas Industri Non Bank OJK, Firdaus Djaelani memperkirakan klaim tersebut tidak terlalu besar. Pasalnya banjir pada 2007 jauh lebih besar dan berdampak kepada membludkanya klaim asuransi dari mayoritas masyarakat.
"Kalau sekarang (banjir) tahun ini tidak begitu besar dibanding banjir 2007 yang lebih dahsyat," ujar Firdaus di Gedung Bank Niaga, Jakarta, Senin (20/1/2014).
Namun, pihaknya belum dapat menghitung secara jelas berapa klaim asuransi yang diajukan masyarakat kepada industri asuransi akibat banjir tahun ini. "Mungkin setelah dua sampai tiga bulan barulah asuransi berapa banyak klaim yang kena dari kliennya," terang Firdaus.
Selain itu, dia juga memperkirakan karena skala banjir di Jabodetabek yang tidak terlalu besar maka hanya seikit dunia industri yang mengajukan klaim kepada perusahaan asuransi. "Kalau sekarang lebih banyak perumahan, bukan industri," pungkas dia.
(izz)
