IEA: Permintaan minyak dunia 2014 melebihi perkiraan
A
A
A
Sindonews.com - Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan, permintaan minyak global tahun ini akan meningkat melebihi perkiraan sebelumnya.
Seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (21/1/2014), IEA melaporkan bahwa konsumsi minyak dunia akan naik sebesar 1,3 juta barel per hari atau 1,4 persen, menjadi 92,5 juta barel per hari.
Menurut IEA, peningkatan 90.000 barel per hari dari bulan lalu menjadi tahun pertama pertumbuhan permintaan tahunan di negara-negara maju sejak 2010. Pembatasan ekspor minyak AS akan membuat produksi dalam negeri naik.
"Risiko upside untuk pertumbuhan permintaan minyak jauh lebih relevan tahun ini dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dikhawatirkan terjadi risiko penurunan," kata Miswin Mahesh, seorang analis di Barclays Plc di London.
"Pasokan di pasar minyak bergerak relatif lebih baik tahun ini karena produksi Amerika Utara lebih lanjut mendapat on board," ujarnya.
Sementara, minyak mentah Brent telah kehilangan 4,3 persen pada tahun lalu, diperdagangkan pada USD106 per barel di London hari ini. Harga juga telah menurun sebagai kesepakatan sementara pada program nuklir Iran mereda atas kekhawatiran bahwa ketegangan di wilayah tersebut bisa meningkat.
Seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (21/1/2014), IEA melaporkan bahwa konsumsi minyak dunia akan naik sebesar 1,3 juta barel per hari atau 1,4 persen, menjadi 92,5 juta barel per hari.
Menurut IEA, peningkatan 90.000 barel per hari dari bulan lalu menjadi tahun pertama pertumbuhan permintaan tahunan di negara-negara maju sejak 2010. Pembatasan ekspor minyak AS akan membuat produksi dalam negeri naik.
"Risiko upside untuk pertumbuhan permintaan minyak jauh lebih relevan tahun ini dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dikhawatirkan terjadi risiko penurunan," kata Miswin Mahesh, seorang analis di Barclays Plc di London.
"Pasokan di pasar minyak bergerak relatif lebih baik tahun ini karena produksi Amerika Utara lebih lanjut mendapat on board," ujarnya.
Sementara, minyak mentah Brent telah kehilangan 4,3 persen pada tahun lalu, diperdagangkan pada USD106 per barel di London hari ini. Harga juga telah menurun sebagai kesepakatan sementara pada program nuklir Iran mereda atas kekhawatiran bahwa ketegangan di wilayah tersebut bisa meningkat.
(izz)