Pembiayaan ULaMM cabang Semarang Rp121,92 M

Rabu, 22 Januari 2014 - 10:24 WIB
Pembiayaan ULaMM cabang Semarang Rp121,92 M
Pembiayaan ULaMM cabang Semarang Rp121,92 M
A A A
Sindonews.com - Klasterisasi industri slondok di Desa Sidowangi, Magelang selama ini berada di bawah koordinasi PT Permodalan Nasional Madani (PNM) cabang Semarang.

Program keberhasilan dari program pengembangan kapasitas usaha (PKU) ini telah membina sedikitnya 60 perajin slondok yang telah dibina sejak 2012.

Pemimpin PNM cabang Semarang Nino Achmad Kusuma menjelaskan, meskipun yang dibina hanya 60 pengusaha, tetapi dampak positif PKU ini juga dirasakan oleh puluhan pengusaha singkong lainnya yang berada di sekitar Dusun Sugihan.

Menurut Nino, kontribusi Desa Sidowangi dan sekitarnya terhadap bisnis pembiayaan Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) cukup signifikan, dengan jumlah nasabah mencapai 30 orang.

“Jumlah kumulatif nasabah PNM cabang Semarang per Desember 2013 sebanyak 2.539, meningkat 33,8 persen dibandingkan periode yang sama 2012,” kata Nino, Rabu (22/1/2014).

Dia mengungkapkan, nasabah yang menyerap pembiayaan ULaMM sebesar Rp121,92 miliar atau tumbuh 35,59 persen dibanding periode penyaluran Desember 2012 sebesar Rp89,9 miliar.

Hingga saat ini, PNM cabang Semarang membawahi operasional bisnis pembiayaan 25 kantor ULaMM, yang terbagi ke dalam empat klaster, yakni klaster Pati, Semarang, Purwodadi Kota dan Temanggung.

Selain itu, pada acara tersebut juga dicanangkan Desa Sidowangi sebagai Desa Binaan PNM dalam lingkup Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).

Kepala Divisi Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) PNM Ibrahim Salim menambahkan, Program Pendampingan Sentra Usaha atau Klasterisasi Industri adalah program pendampingan yang dilakukan secara komprehensif dan intensif kepada sekelompok UMK dengan industri yang sejenis ataupun dalam satu rantai produksi.

“PKU sejauh ini telah menyerahkan tujuh klaster usaha ke pemerintah daerah," kata dia.

Tujuh klaster tersebut, yakni klaster keripik slondok di Dusun Sugihan, Magelang; klaster perajin keripik Singkong di Kecamatan Solear, Banten; klaster perajin rempeyek pelemadu di Desa Sriharjo, Yogyakarta; klaster perajin keset limbah di Kecamatan Pringapus, Semarang.

Selain itu, klaster perajin gula kelapa di Desa Mantren, Pacitan, Jawa Timur; klaster perajin keripik nanas di Desa Kualu Nenas, Kabupaten Kampar, Riau dan klaster perajin gula kelapa di Desa Jeruju Besar, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.

Sementara itu klaster yang dibentuk pada tahun 2013 yang masih akan berjalan pada tahun 2014 adalah klasterisasi industri UMK opak singkong di Sumatera Utara, klasterisasi industri UMK perhiasan perak & swasa di Mojokerto, Jawa Timur dan klasterisasi industri UMK ikan hias di Depok, Jawa Barat.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5919 seconds (0.1#10.140)