Korsel kucurkan USD1,5 miliar untuk layanan 5G
A
A
A
Sindonews.com - Korea Selatan (Korsel) menjadi salah satu negara paling 'kabel' di muka bumi setelah mengumumkan siap mengucurkan dana 1,6 triliun won (USD1,5 miliar) untuk mengembangkan layanan generasi nirkabel 5G. Teknologi generasi kelima ini memiliki kemampuan data sangat cepat, seperti men-download film full-length dalam satu detik.
Kementerian Ilmu Pengetahuan Korsel mengatakan langkah ini bertujuan untuk menerapkan teknologi - sekitar 1.000 kali lebih cepat daripada layanan 4G yang saat ini sudah tersedia dalam waktu enam tahun.
"Kami membantu pertumbuhan nasional dengan layanan 2G pada 1990-an, 3G tahun 2000-an dan 4G sekitar tahun 2010. Sekarang saatnya untuk mengambil tindakan preemptive untuk mengembangkan 5G," kata Kementerian dalam pernyataannya, seperti dilansir dari AFP, Rabu (22/1/2014).
"Negara-negara di Eropa, China dan Amerika Serikat membuat langkah agresif untuk mengembangkan teknologi 5G dan kami percaya akan ada persaingan sengit di pasar ini dalam beberapa tahun mendatang," terangnya.
Berdasarkan roadmap, percobaan layanan 5G akan diluncurkan pada 2017 dan dikomersialkan sepenuhnya pada Desember 2020. Prioritas akan diberikan untuk mengembangkan fitur kunci dalam jaringan baru, termasuk ultra-HD, transmisi hologram serta layanan mutakhir jejaring sosial.
Kementerian memperkirakan industri terkait akan mendapat rak atas penjualan perangkat 5G dan peralatan infrastruktur senilai 331 triliun won pada 2020-2026.
Langkah yang dilakukan Korsel sangat membanggakan dalam menopang infrastruktur pembangunan di bidang teknologi. Ironisnya, Indonesia jalan di tempat, belum ada upaya nyata dari pemerintah negeri ini dalam mengembangkan teknologi. Bahkan, Indonesia masih berkutat di layanan 3G.
Kementerian Ilmu Pengetahuan Korsel mengatakan langkah ini bertujuan untuk menerapkan teknologi - sekitar 1.000 kali lebih cepat daripada layanan 4G yang saat ini sudah tersedia dalam waktu enam tahun.
"Kami membantu pertumbuhan nasional dengan layanan 2G pada 1990-an, 3G tahun 2000-an dan 4G sekitar tahun 2010. Sekarang saatnya untuk mengambil tindakan preemptive untuk mengembangkan 5G," kata Kementerian dalam pernyataannya, seperti dilansir dari AFP, Rabu (22/1/2014).
"Negara-negara di Eropa, China dan Amerika Serikat membuat langkah agresif untuk mengembangkan teknologi 5G dan kami percaya akan ada persaingan sengit di pasar ini dalam beberapa tahun mendatang," terangnya.
Berdasarkan roadmap, percobaan layanan 5G akan diluncurkan pada 2017 dan dikomersialkan sepenuhnya pada Desember 2020. Prioritas akan diberikan untuk mengembangkan fitur kunci dalam jaringan baru, termasuk ultra-HD, transmisi hologram serta layanan mutakhir jejaring sosial.
Kementerian memperkirakan industri terkait akan mendapat rak atas penjualan perangkat 5G dan peralatan infrastruktur senilai 331 triliun won pada 2020-2026.
Langkah yang dilakukan Korsel sangat membanggakan dalam menopang infrastruktur pembangunan di bidang teknologi. Ironisnya, Indonesia jalan di tempat, belum ada upaya nyata dari pemerintah negeri ini dalam mengembangkan teknologi. Bahkan, Indonesia masih berkutat di layanan 3G.
(dmd)