Wika Beton incar kontrak baru Rp3,5 T
Wika Beton incar kontrak baru Rp3,5 T
A
A
A
Sindonews.com - PT Wijaya Karya Beton (Wika Beton) mengincar kontrak proyek baru 2014 sebesar Rp3,5 triliun. Angka tersebut naik dari realisasi kontrak proyek baru di 2013 sebesar Rp2,7 triliun.
"Itu belum termasuk kontrak yang di-carry over dari tahun lalu sebesar Rp1,6 triliun. Jadi, kalau ditambah target kontrak baru 2014 sebesar Rp3,5 triliun, maka total kontrak 2014 jadi Rp5,1 triliun," ungkap Direktur Operasi 1 Wika Beton Fery Hendriyanto di sela factory visit ke pabrik produk beton Bogor, Cileungsi, Jawa Barat. Kamis (23/1/2014).
Sementara total penjualan hingga akhir tahun lalu mencapai Rp2,6 triliun. Untuk tahun ini, penjualan ditargetkan menjadi Rp3,1 triliun.
"Semua proyek kita masih didominasi infrastruktur hingga 60 persen. Sisanya ada proyek properti, energi dan grup bisnis lain," ujar Fery.
Dia menyebutkan, proyek yang diperoleh langsung dari pemerintah mencapai 25 persen, sedangkan sisanya berasal dari gabungan swasta dan BUMN.
"Kadang kita juga dapat proyek pemerintah secara tidak langsung, melalui BUMN. Kita sub kontraktornya," kata dia.
Fery mengungkapkan, permintaan beton saat ini sangat tinggi. WIKA sebagai induk usaha menggunakan produk beton sekitar 15-20 persen.
Sementara akibat tingginya permintaan, WIKA Beton mulai membangun pabrik di sejumlah daerah potensial. Tahun ini, WIKA Beton membangun pabrik beton di Lampung Selatan dan Cilegon. Agar aktivitas produksi beton berjalan lancar, WIKA Beton juga membangun beberapa pabrik pemecah batu untuk bahan baku beton.
"Itu belum termasuk kontrak yang di-carry over dari tahun lalu sebesar Rp1,6 triliun. Jadi, kalau ditambah target kontrak baru 2014 sebesar Rp3,5 triliun, maka total kontrak 2014 jadi Rp5,1 triliun," ungkap Direktur Operasi 1 Wika Beton Fery Hendriyanto di sela factory visit ke pabrik produk beton Bogor, Cileungsi, Jawa Barat. Kamis (23/1/2014).
Sementara total penjualan hingga akhir tahun lalu mencapai Rp2,6 triliun. Untuk tahun ini, penjualan ditargetkan menjadi Rp3,1 triliun.
"Semua proyek kita masih didominasi infrastruktur hingga 60 persen. Sisanya ada proyek properti, energi dan grup bisnis lain," ujar Fery.
Dia menyebutkan, proyek yang diperoleh langsung dari pemerintah mencapai 25 persen, sedangkan sisanya berasal dari gabungan swasta dan BUMN.
"Kadang kita juga dapat proyek pemerintah secara tidak langsung, melalui BUMN. Kita sub kontraktornya," kata dia.
Fery mengungkapkan, permintaan beton saat ini sangat tinggi. WIKA sebagai induk usaha menggunakan produk beton sekitar 15-20 persen.
Sementara akibat tingginya permintaan, WIKA Beton mulai membangun pabrik di sejumlah daerah potensial. Tahun ini, WIKA Beton membangun pabrik beton di Lampung Selatan dan Cilegon. Agar aktivitas produksi beton berjalan lancar, WIKA Beton juga membangun beberapa pabrik pemecah batu untuk bahan baku beton.
(rna)
Explore More