Batu bara lesu, ASIA ingin rambah emas

Jum'at, 24 Januari 2014 - 17:44 WIB
Batu bara lesu, ASIA ingin rambah emas
Batu bara lesu, ASIA ingin rambah emas
A A A
Sindonews.com - PT Asia Natural Resources Tbk (ASIA) tengah menjajaki langkah kerja sama dengan tambang emas milik PT Kajoran Patra Utama di Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kerja sama ini lantaran perseroan memiliki ketertarikan untuk masuk ke sektor pertambangan emas karena masih melemahnya harga batu bara di pasar internasional sehingga menekan kinerja perseroan.

Dengan kerja sama ini, diharapkan dapat mendongkrak kinerja perseroan yang tengah lesu. "Untuk memperbaiki kinerja dan kelangsungan usaha Perseroan, kami tertarik untuk masuk ke bisnis emas," kata Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan ASIA, Domi Dominicus Y-Mere usai paparan publik, di Gedung World Trade Centre Jakarta, Jumat (24/1/2014).

Langkan ini ditempuh sejalan dengan upaya perusahaan yang ingin mendapatkan investor atau partner baru yang diharapkan bisa bersinergi dengan perseroan agar partner tersebut dapat diajak bekerja sama.

Saat ini, calon rekanannya yang bergerak dalam bidang tambang emas tersebut, sedang melakukan peningkatan izin dari IUP Explorasi ke IUP Operasi Produksi.

Karena prosesnya memakan waktu yang cukup lama akibat jarak yang jauh dari pusat kota dan cuaca yang kurang baik akhir-akhir ini, Domi tidak berani menargetkan kapan prosesnya akan selesai dan kapan aktivitas pertambangan dapat dilaksanakan.

"Prosesnya memakan waktu yang cukup panjang, karena lokasinya cukup jauh. Untuk menuju ke sana kita harus ke Kupang dahulu, terus naik pesawat. Setelah turun dari pesawat, kita naik speed boat lagi baru deh sampai lokasi," ujarnya.

Sehubungan dengan rencana perseroan untuk masuk ke bisnis logam emas tersebut, nantinya perseroan juga akan mengajak mitra lain yang saat ini sudah terjalin kerja sama dengan perusahaan yakni PT Agung Lestari dan PT Buana Santalum. Namun demikian, perseroan masih harus menyelesaikan kajian sitem kerja sama yang akan diterapkan nantinya.

"Apabila sudah ada proses nanti akan kami sampaikan. Kerja samanya nanti bisa dalam operasi atau penyertaan saham. Selain itu, juga bisa cara investasi dalam mengelola tambang emas tersebut," pungkasnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4811 seconds (0.1#10.140)