TDL naik, pengusaha tekstil naikkan harga 10%

Sabtu, 25 Januari 2014 - 15:03 WIB
TDL naik, pengusaha...
TDL naik, pengusaha tekstil naikkan harga 10%
A A A
Sindonews.com - Harga tekstil dan pakaian diprediksi melonjak pada tahun ini akibat naiknya Tarif Dasar Listrik (TDL) yang akan dilaksanakan setelah pemilihan umum (pemilu) atau awal Mei 2014.

Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudradjat mengatakan, pengusaha tekstil akan segera menaikkan harga jual bahan tekstil seiring kenaikan TDL.

"Kami akan menaikkan harga sebesar 10 persen karena kenaikan TDL ini," ujar Ade ketika dihubungi Sindonews, Sabtu (25/1/2014).

Namun layaknya kenaikan TDL sebesar 60 persen yang dilakukan bertahap sebanyak empat kali (Mei, Juli, September dan November), Ade juga memastikan kenaikan bahan tekstil sebesar 10 persen akan berlangsung bertahap.

"Kita juga menaikkan secara bertahap agar pasar dan masyarakat tidak shock (kaget). Walaupun kita juga sebenarnya tidak bisa menerima ini (kenaikan TDL)," ujar Ade.

Seperti diketahui, pemerintah dan DPR telah menyetujui kenaikan TDL atau penghapusan subsidi bagi golongan I3 yang mengonsumsi listrik lebih dari 200 kilovolt ampere (kVa) dengan kenaikan 38,9 persen dan bagi golongan I4 yang menggunakan listrik lebih dari 30 ribu kVa dengan kenaikan sebesar 64,7 persen.

Ade juga menyadari mayoritas perusahaan tekstil masuk di dalam kategori industri besar (I3) yang tidak boleh menikmati subsidi tersebut. "Ya kalau mau dinaikin, ya naikin saja lah harganya," tandas Ade.

Terkait kenaikan TDL golongan industri besar tersebut, pengusaha sebelumnya meminta pemerintah melakukan subsidi silang. Misalnya dengan mengurangi biaya pajak produksi, biaya impor bahan baku serta alat penunjang industri atau pabrik.

Selain itu, pemerintah diharapkan menjadi suku bunga perbankan, sehingga pengusaha dapat melakukan investasi dalam jumlah besar dan menghasilkan produk yang bisa dijangkau masyarakat.

Sementara ekonom dari Universitas Hasanuddin Hamid Paddu berpendapat, pencabutan subsidi TDL bagi industri menengah atas tidak akan berpengaruh signifikan.

Menurut dia, industri besar seharusnya sudah bisa mengatur dan melakukan efisiensi biaya produksi. Karena itu dia meyakini, pencabutan subsidi TDL tidak akan berpengaruh kuat pada kenaikan harga.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0917 seconds (0.1#10.140)