Sambut Imlek, pengusaha kue keranjang kebanjiran order
A
A
A
Sindonews.com - Menjelang tahun baru Imlek, kue keranjang selalu dicari. Para pembuat kue keranjang pun sibuk seakan berlomba membuat kue khas China ini.
Hampir semua pembuat kue kebanjiran order. Hal ini seperti terjadi di Kampung Sudiro Prajan, Solo, Jawa Tengah (Jateng) atau dikenal kompleks pecinan, mereka membuat kue keranjang.
Suzana, salah satu pembuat kue mengaku kebanjiran pesanan menjelang hari raya Imlek yang jatuh pada 31 Januari 2014. Pesanan kue keranjang di tempat usaha Suzana hingga kini terus berdatangan, apalagi tahun baru Imlek tinggal hitungan hari.
Pemesan bukan hanya dari Solo, tapi juga dari kota-kota di sekitarnya. Seperti Wonogiri, Klaten, Sragen, Boyolali, Karanganyar, dan Sukoharjo. Menurut dia, pesanan setiap hari rata-rata sebanyak 60 bungkus hingga 100 bungkus, baik besar dan kecil.
"Untuk memenuhi pesanan, maka saya menambah jumlah karyawan dan memberlakukan jam lembur," katanya, Senin (27/1/2014).
Kue keranjang selama ini memang menjadi menu wajib dalam perayaan Imlek. Jadi tidak heran jika masyarakat Tionghoa yang merayakan Imlek, jauh-jauh hari sudah memesan kue manis yang terbuat dari campuran gula dan ketan ini.
Warga keturunan ini mengaku menekuni kue keranjang secara turun temurun dari keluarganya di Cina. Menurutnya, kue buatannya banyak diminati karena menggunakan resep asli dan tradisional untuk harga bervariatif mulai Rp25 ribu per kilogram (kg) atau Rp5 ribu per buah untuk kue keranjan kecil.
Hampir semua pembuat kue kebanjiran order. Hal ini seperti terjadi di Kampung Sudiro Prajan, Solo, Jawa Tengah (Jateng) atau dikenal kompleks pecinan, mereka membuat kue keranjang.
Suzana, salah satu pembuat kue mengaku kebanjiran pesanan menjelang hari raya Imlek yang jatuh pada 31 Januari 2014. Pesanan kue keranjang di tempat usaha Suzana hingga kini terus berdatangan, apalagi tahun baru Imlek tinggal hitungan hari.
Pemesan bukan hanya dari Solo, tapi juga dari kota-kota di sekitarnya. Seperti Wonogiri, Klaten, Sragen, Boyolali, Karanganyar, dan Sukoharjo. Menurut dia, pesanan setiap hari rata-rata sebanyak 60 bungkus hingga 100 bungkus, baik besar dan kecil.
"Untuk memenuhi pesanan, maka saya menambah jumlah karyawan dan memberlakukan jam lembur," katanya, Senin (27/1/2014).
Kue keranjang selama ini memang menjadi menu wajib dalam perayaan Imlek. Jadi tidak heran jika masyarakat Tionghoa yang merayakan Imlek, jauh-jauh hari sudah memesan kue manis yang terbuat dari campuran gula dan ketan ini.
Warga keturunan ini mengaku menekuni kue keranjang secara turun temurun dari keluarganya di Cina. Menurutnya, kue buatannya banyak diminati karena menggunakan resep asli dan tradisional untuk harga bervariatif mulai Rp25 ribu per kilogram (kg) atau Rp5 ribu per buah untuk kue keranjan kecil.
(izz)