Rupiah masih dalam tekanan
A
A
A
Sindonews.com - Rupiah diperkirakan masih akan menghadapi badai sentimen negatif, sehingga lajunya yang ditutup menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan kemarin dipandang tak akan berarti terhadap lajunya di perdagangan hari ini.
"Laju rupiah terhadap USD terapresiasi jelang pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC), tapi laju rupiah masih nyaman berada di zona merah. Percuma juga menanggapi negatif laju rupiah karena memang trennya masih dalam pelemahan," kata Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada, Rabu (29/1/2014).
Bahkan, Reza mengatakan, rebound-nya won pasca terjadinya aksi jual USD terhadap won seiring kenaikan data-data makro Korea Selatan, terapresiasinya poundsterling, pasca dirilisnya kenaikan GDP tahunan hingga naiknya rupee dengan kenaikan RBI rate menjadi 8 persen dari sebelumnya 7,75 persen belum serta merta membuat laju rupiah ikut menguat.
"Laju rupiah jauh berada di bawah support Rp12.225 per USD. Rentang rupiah di kisaran Rp12.288-12.241 per USD mengacu kurs tengah BI," ujar dia.
Kemarin, nilai tukar rupiah terhadap USD berdasarkan data Bloomberg berada di level Rp12.190 per USD. Posisi ini terapresiasi 48 poin dari posisi penutupan Senin (27/1/2014) di level Rp12.238 per USD.
Sementara posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI berada di level Rp12.267 per USD atau terdepresiasi 69 poin dibanding penutupan sebelumnya di level Rp12.198 per USD.
"Laju rupiah terhadap USD terapresiasi jelang pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC), tapi laju rupiah masih nyaman berada di zona merah. Percuma juga menanggapi negatif laju rupiah karena memang trennya masih dalam pelemahan," kata Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada, Rabu (29/1/2014).
Bahkan, Reza mengatakan, rebound-nya won pasca terjadinya aksi jual USD terhadap won seiring kenaikan data-data makro Korea Selatan, terapresiasinya poundsterling, pasca dirilisnya kenaikan GDP tahunan hingga naiknya rupee dengan kenaikan RBI rate menjadi 8 persen dari sebelumnya 7,75 persen belum serta merta membuat laju rupiah ikut menguat.
"Laju rupiah jauh berada di bawah support Rp12.225 per USD. Rentang rupiah di kisaran Rp12.288-12.241 per USD mengacu kurs tengah BI," ujar dia.
Kemarin, nilai tukar rupiah terhadap USD berdasarkan data Bloomberg berada di level Rp12.190 per USD. Posisi ini terapresiasi 48 poin dari posisi penutupan Senin (27/1/2014) di level Rp12.238 per USD.
Sementara posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI berada di level Rp12.267 per USD atau terdepresiasi 69 poin dibanding penutupan sebelumnya di level Rp12.198 per USD.
(rna)