Harga minyak di perdagangan Asia bervariasi

Kamis, 30 Januari 2014 - 10:59 WIB
Harga minyak di perdagangan...
Harga minyak di perdagangan Asia bervariasi
A A A
Sindonews.com - Harga minyak di perdagangan Asia pagi hari ini bervariasi karena pasar global terkejut atas keputusan Federal Reserve (The Fed) untuk memotong paket stimulus secara besar-besaran.

Seperti dikutip dari AFP, Kamis (30/1/2014), kontrak utama New York, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret naik 17 sen menjadi USD97,52 pada akhir perdagangan pagi ini. Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk Maret turun 4 sen menjadi USD107,81.

Hal ini karena pasar saham Asia merosot, memperpanjang penurunan global di tengah kekhawatiran baru tentang negara-negara berkembang setelah The Fed memotong paket stimulus.

Analis sumber daya di Fat Prophets di Sydney, David Lennox mengatakan, bahwa ini merupakan refleksi dari ekonomi AS yang menurut Fed tumbuh pada tingkat yang lebih baik dari yang diharapkan pada saat ini.

Sementara, hal ini menciptakan tekanan ke bawah pada harga dalam jangka pendek dan itu menjadi pertanda baik dalam jangka panjang untuk permintaan minyak mentah di atas - negara konsumen di dunia.

The Fed kemarin mengatakan akan mengurangi program ikatan-beli yang sangat besar sebesar USD10 miliar per bulan sampai USD65 miliar dalam perekonomian AS.

Langkah yang diikuti pengumuman serupa pada Desember, memicu kekhawatiran arus modal besar dari pasar negara berkembang yang telah memperoleh manfaat dari kebijakan The Fed, sebagai dealer mencari investasi yang lebih aman kembali ke rumah.

Menurutnya, indikasi melemahnya permintaan dari Amerika Serikat dan China juga membebani harga minyak. Di mana sektor manufaktur China mengalami kontraksi untuk pertama kalinya dalam enam bulan pada Januari, seperti yang dilaporkan oleh raksasa perbankan Inggris, HSBC yang memunculkan pertanyaan atas prospek pertumbuhan ekonomi terbesar kedua di dunia.

Di Amerika Serikat , laporan Administrasi Informasi Energi mingguan menunjukkan stok minyak mentah naik 6,4 juta barel dalam pekan yang berakhir 24 Januari, mengalahkan perkiraan analis.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0883 seconds (0.1#10.140)