Daerah diminta segera inventarisir kerugian banjir

Rabu, 05 Februari 2014 - 18:58 WIB
Daerah diminta segera inventarisir kerugian banjir
Daerah diminta segera inventarisir kerugian banjir
A A A
Sindonews.com - Pemerintah daerah (pemda) diminta segera menginventarisir kegagalan panen akibat bencana banjir. Pemerintah pusat menjanjikan recovery melalui cadangan benih nasional (CBN).

Wakil Ketua Komisi IV DPR, Herman Khaeron mengatakan, hingga kini belum dapat dipastikan potensi gagal tanam atau kerugian yang disebabkan banjir. Masing-masing pemda belum melaporkan kerugian. Sejauh ini areal tanaman padi yang puso akibat banjir berada di pantura, khususnya di Kabupaten Indramayu.

"Kami sudah rapat dengan sejumlah kementerian terkait mengenai dampak banjir. Pemerintah pusat menyiapkan recovery melalui CBN, pemda dipersilakan mengaksesnya dengan terlebih dulu menginventarisir kerugian," papar dia saat berada di Cirebon, Rabu (5/2/2014).

Saat musim tanam rending yang berlangsung sejak Oktober hingga Maret, petani masih dapat melakukan tanam kembali. Namun dia mengakui, banyaknya petani yang gagal tanam akibat sawah terendam, mereka dihadapkan pada kesulitan mendapat modal agar dapat kembali menanam.

Melalui rapat lintas kementerian, pemerintah pusat telah menyiapkan dana stabilisasi cadangan pangan sekitar Rp3 triliun. Pihaknya mengusulkan agar tahun ini dana tersebut digunakan untuk menangani kerugian banjir.

Petani diminta segera melaporkan ke gapoktan, dan dari gapoktan diteruskan ke dinas pertanian di daerah masing-masing. Dalam sebuah kesempatan, Pemkab Cirebon sendiri pernah mengumumkan sedikitnya 4.000 hektare sawah terendam, sedangkan di Indramayu sekitar 93.000 hektare.

Menurutnya, banjir yang melanda kawasan pantura Cirebon dan Indramayu belum lama ini akibat pendangkalan dan penyempitan sungai.

"Selain itu, makin berkurangnya daerah resapan air karena ada bangunan-bangunan di atasnya. Juga embung yang hanya bisa menampung debit air dalam jumlah sedikit, hingga debit hujan tahun ini yang memang tinggi," ujarnya.

Untuk ini, kata dia, diperlukan pembuatan embung, terutama di Indramayu dan Cirebon dengan masing-masing lima buah di tiap daerah.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8516 seconds (0.1#10.140)