Dorong produksi daging, Salatiga buat inseminasi buatan
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Dinas Pertanian Kota Salatiga, Husnani mengungkapkan, kebutuhan daging sapi di Salatiga cukup besar. Bahkan dalam beberapa tahun terakhir ini terus mengalami peningkatan signifikan.
Namun, peningkatan kebutuhan tidak disertai dengan peningkatan produksi daging. Sehingga kondisi ini membuat Salatiga kekurangan stok daging sapi.
"Karena itu, harus ada langkah untuk meningkatkan produksi daging sapi. Cara yang paling tepat dilakukan adalah inseminasi buatan. Kalau program ini bisa dilaksanakan dengan baik, maka perkembangbiakan sapi bisa dipercepat," katanya, Jumat (7/2/2014).
Dia menjelaskan, sistem inseminasi buatan bisa menghasilkan anakan sapi sebanyak 873 ekor per tahun. Program ini juga untuk menunjang pelaksanaan program swasembada daging sapi dan kerbau pada 2014.
"Permintaan daging setiap tahun terus mengalami kenaikan. Sementara jumlah ternaknya di Salatiga hanya sekitar 1.508 ekor. Dengan adanya program inseminasi buatan, kami berharap dalam waktu dekat jumlah ternak bisa bertambah," terangnya.
Sementara, Kabag Humas Setda Kota Salatiga Adi Setiarso mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir ini, produksi pangan di Salatiga memang mengalami surplus.
Namun, Dinas Pertanian tetap melakukan upaya meningkatkan produksi tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan guna mewujudkan swasembada pangan dan daging.
"Surplus produksi pangan dalam beberapa tahun terakhir ini, rata-rata sebesar 5,6 persen. Pada 2012, produksi gabah kering siap giling sebanyak 7.458 ton. Kemudian pada 2013 sebanyak 7.739 ton dan pada 2014 ditagerkan produksi pangan bisa lebih dari tahun lalu," pungkasnya.
Namun, peningkatan kebutuhan tidak disertai dengan peningkatan produksi daging. Sehingga kondisi ini membuat Salatiga kekurangan stok daging sapi.
"Karena itu, harus ada langkah untuk meningkatkan produksi daging sapi. Cara yang paling tepat dilakukan adalah inseminasi buatan. Kalau program ini bisa dilaksanakan dengan baik, maka perkembangbiakan sapi bisa dipercepat," katanya, Jumat (7/2/2014).
Dia menjelaskan, sistem inseminasi buatan bisa menghasilkan anakan sapi sebanyak 873 ekor per tahun. Program ini juga untuk menunjang pelaksanaan program swasembada daging sapi dan kerbau pada 2014.
"Permintaan daging setiap tahun terus mengalami kenaikan. Sementara jumlah ternaknya di Salatiga hanya sekitar 1.508 ekor. Dengan adanya program inseminasi buatan, kami berharap dalam waktu dekat jumlah ternak bisa bertambah," terangnya.
Sementara, Kabag Humas Setda Kota Salatiga Adi Setiarso mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir ini, produksi pangan di Salatiga memang mengalami surplus.
Namun, Dinas Pertanian tetap melakukan upaya meningkatkan produksi tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan guna mewujudkan swasembada pangan dan daging.
"Surplus produksi pangan dalam beberapa tahun terakhir ini, rata-rata sebesar 5,6 persen. Pada 2012, produksi gabah kering siap giling sebanyak 7.458 ton. Kemudian pada 2013 sebanyak 7.739 ton dan pada 2014 ditagerkan produksi pangan bisa lebih dari tahun lalu," pungkasnya.
(izz)