Pembiayaan ULaMM Semarang capai Rp121,92 M

Minggu, 09 Februari 2014 - 17:37 WIB
Pembiayaan ULaMM Semarang...
Pembiayaan ULaMM Semarang capai Rp121,92 M
A A A
Sindonews.com - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mencatat jumlah kumulatif nasabah PNM cabang Semarang per Desember 2013 sebanyak 2.539, meningkat 33,8 persen dibandingkan 2012.

Seluruh nasabah tersebut menyerap pembiayaan ULaMM sebesar Rp121,92 miliar atau tumbuh 35,59 persen dibanding penyaluran Desember 2012 sebesar Rp89,9 miliar.

Sebelumnya, PNM berpartisipasi dalam Festival Kupat Tahu (KPT) 2014, dengan menampilkan keunggulan dari para pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) binaan.

Sekretaris Perusahaan PNM Gung Panggodo menuturkan, PNM mengapresiasi upaya Wartawan Lereng Tidar (Walet) dalam mempromosikan Kupat Tahu sebagai ikon kuliner yang sangat terkenal di Magelang.

Karenanya, PNM akan mendukung dan membantu menyukseskan FKT 2014, dengan melibatkan para pelaku UMK yang selama ini menjadi nasabah binaan.

“Melalui kegiatan festival semacam ini diharapkan dapat meningkatkan kecintaan kita terhadap kuliner dan budaya lokal serta melahirkan wirausaha-wirausaha yang madani,” jelas dia dalam rilisnya, Minggu (9/2/2014).

PNM sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendapat tugas dari pemerintah untuk membantu pengembangan UMK, baik melalui aktivitas pembiayaan maupun pembinaan.

Aktivitas pembiayaan dilakukan secara langsung melalui Unit Layanan Modal Mikro (UlaMM), yang saat ini berjumlah 577 outlet dan tersebar di pusat-pusat kegiatan UMK di seluruh Indonesia.

Dalam rangka penguatan dan pengembangan UMK, PNM sepanjang 2013 telah melaksanakan program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) sebanyak 208 kali di seluruh wilayah operasional PNM di Indonesia.

Kepala Divisi PKU PNM Ibrahim Salim mengatakan jenis pelatihan yang diberikan PNM cukup beragam, antara lain pembekalan kemampuan teknis seperti sertifikasi Pendaftaran Industri Rumah Tangga (P-IRT), cara pengemasan, pengolahan produk, serta inovasi dan strategi pemasaran.

Selain itu, PNM juga aktif dalam pendampingan klasterisasi industri UMKM seperti industri Rempeyek Pelemadu di Bantul, industri Keripik Singkong Solear di Tangerang.

Adapun program klasterisasi berikutnya yang tengah dipersiapkan PNM, meliputi industri Pengrajin Opak di Deli Serdang dan Serdang Bedagai, pengolahan Kopi Kintamani di Bangli, Kerajinan Perak dan Swarsa di Mojokerto, Rendang Telor di Payakumbuh, dan Budi Daya Ikan Hias di Depok, Jawa Barat.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0744 seconds (0.1#10.140)