Iwapi berharap cetak satu juta pengusaha wanita 2015
A
A
A
Sindonews.com - Sekjen DPP Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi), Moudy Lintuwan berharap Iwapi dapat mencetak satu juta pengusaha perempuan pada 2015. Untuk itu diharapkan dapat dilakukan penguatan UMKM dan UKM. Baik dalam mean powering, marketing, maupun publikasi.
"Kita harus perkuat UKM kita, terlebih datangnya China-ASEAN Free Trade Agreement (CAFTA) 2015," kata dia saat ditemui dalam HUT IWAPI ke- 39 di Audotorium YAI, Senin (10/2/2014).
Menurutnya, yang harus dikejar dalam CAFTA yaitu pelatihan. Selain itu memenuhi kebutuhan para anggota mulai dari kebutuhan pelatihan dan keperluan para anggota.
Dia mengataan, peluang Indonesia dalam CAFTA adalah pertanian dan perhutangan. Karena itu, lahan Indonesia yang sangat luas dapat menjadi peluang besar untuk di dikelola dengan baik. Iwapi mendorong untuk mempergunakan lahan yang kosong.
"Indonesia kemarin sempat kenaikan harga bawang. Serta ekspor kedelai, padahal Indonesia bisa memanfaatkan lahan untuk menanam kedelai lebih," ujarnya.
Paling banyak pengusaha mikro di Indonesia sebanyak 60-70 persen adalah pengusaha mikro. Sebab itu, masalah yang dihadapi para pengusaha adalah pembiayaan. Bunga bank di Indonesia sangat luar biasa besar. Maka promosi pemasaran sangat dibutuhkan serta pameran yang diisi pengusaha UKM
"Diharapkan bunga bank di Indonesia hanya satu digit sekitar 8-9 persen jangan sampai dua digit. Ini menyebabkan pembiayaan sangat sulit. Karena anggota Iwapi yang belum memiliki perusahaan sulit untuk meminjam ke bank," jelasnya.
Mantan ketua IWAPI Kota Sorong, Papua, Rustuti Rumagesan mengatakan, diharpkan peluang perempuan penguasaha dapat lebih meluas dengan mampu melakukan ekspor ke luar negeri.
Selain diberikan pelatihan untuk pembekalan para perempuan pengusaha juga tetap digandeng. "Jangan dilepas, karena bukan hanya pembekalan saat pelatihan tapi tetap di tutur agar tetap menghasilkan," pungkasnya.
"Kita harus perkuat UKM kita, terlebih datangnya China-ASEAN Free Trade Agreement (CAFTA) 2015," kata dia saat ditemui dalam HUT IWAPI ke- 39 di Audotorium YAI, Senin (10/2/2014).
Menurutnya, yang harus dikejar dalam CAFTA yaitu pelatihan. Selain itu memenuhi kebutuhan para anggota mulai dari kebutuhan pelatihan dan keperluan para anggota.
Dia mengataan, peluang Indonesia dalam CAFTA adalah pertanian dan perhutangan. Karena itu, lahan Indonesia yang sangat luas dapat menjadi peluang besar untuk di dikelola dengan baik. Iwapi mendorong untuk mempergunakan lahan yang kosong.
"Indonesia kemarin sempat kenaikan harga bawang. Serta ekspor kedelai, padahal Indonesia bisa memanfaatkan lahan untuk menanam kedelai lebih," ujarnya.
Paling banyak pengusaha mikro di Indonesia sebanyak 60-70 persen adalah pengusaha mikro. Sebab itu, masalah yang dihadapi para pengusaha adalah pembiayaan. Bunga bank di Indonesia sangat luar biasa besar. Maka promosi pemasaran sangat dibutuhkan serta pameran yang diisi pengusaha UKM
"Diharapkan bunga bank di Indonesia hanya satu digit sekitar 8-9 persen jangan sampai dua digit. Ini menyebabkan pembiayaan sangat sulit. Karena anggota Iwapi yang belum memiliki perusahaan sulit untuk meminjam ke bank," jelasnya.
Mantan ketua IWAPI Kota Sorong, Papua, Rustuti Rumagesan mengatakan, diharpkan peluang perempuan penguasaha dapat lebih meluas dengan mampu melakukan ekspor ke luar negeri.
Selain diberikan pelatihan untuk pembekalan para perempuan pengusaha juga tetap digandeng. "Jangan dilepas, karena bukan hanya pembekalan saat pelatihan tapi tetap di tutur agar tetap menghasilkan," pungkasnya.
(izz)