BTN incar fee based income Rp870 M tahun ini
A
A
A
Sindonews.com - Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), Maryono mengatakan, pihaknya membidik fee based income sebesar Rp870 miliar tahun ini atau meningkat 35 persen dari fee based income 2013 sebesar Rp600 miliar.
Selain itu, pihaknya juga akan menjaga rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 16 persen. Tercatat, untuk CAR perseroan per 31 Desember sebesar 15,62 persen. Sementara, NIM sebesar 5,44 persen, gross 4,05 persen, dan ROE sebesar 16,02 persen.
Di samping itu, non performing loan (NPL) Net juga dapat ditekan turun pada angka 3,04 persen. Angka tersebut lebih rendah dibanding periode sama tahun lalu sebesar 3,12 persen.
"Kami serius untuk memperbaiki kredit Bank kami. Kami optimistis kinerja BTN 2014 akan jauh lebih baik. Kami tidak saja ingin mengejar pertumbuhan bisnis yang tinggi, namun pertumbuhan bisnis yang tinggi harus diikuti perbaikan kualitas kredit," paparnya, Senin (10/2/2014).
Dia menuturkan, portofolio kredit BTN mayoritas berada pada segmen perumahan sebesar 86 persen dan 13 persen disalurkan pada segmen di luar perumahan.
Dari total kredit yang disalurkan sebesar Rp87 triliun, ujar dia, terdiri dari perumahan subsidi sebesar Rp28,42 triliun, perumahan non subsidi sebesar Rp39,54 triliun, konstruksi sebesar Rp11,82 triliun, kredit terkait perumahan sebesar Rp7,19 triliun dan segmen non perumahan disalurkan sebesar Rp13,46 triliun.
Selain itu, pihaknya juga akan menjaga rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 16 persen. Tercatat, untuk CAR perseroan per 31 Desember sebesar 15,62 persen. Sementara, NIM sebesar 5,44 persen, gross 4,05 persen, dan ROE sebesar 16,02 persen.
Di samping itu, non performing loan (NPL) Net juga dapat ditekan turun pada angka 3,04 persen. Angka tersebut lebih rendah dibanding periode sama tahun lalu sebesar 3,12 persen.
"Kami serius untuk memperbaiki kredit Bank kami. Kami optimistis kinerja BTN 2014 akan jauh lebih baik. Kami tidak saja ingin mengejar pertumbuhan bisnis yang tinggi, namun pertumbuhan bisnis yang tinggi harus diikuti perbaikan kualitas kredit," paparnya, Senin (10/2/2014).
Dia menuturkan, portofolio kredit BTN mayoritas berada pada segmen perumahan sebesar 86 persen dan 13 persen disalurkan pada segmen di luar perumahan.
Dari total kredit yang disalurkan sebesar Rp87 triliun, ujar dia, terdiri dari perumahan subsidi sebesar Rp28,42 triliun, perumahan non subsidi sebesar Rp39,54 triliun, konstruksi sebesar Rp11,82 triliun, kredit terkait perumahan sebesar Rp7,19 triliun dan segmen non perumahan disalurkan sebesar Rp13,46 triliun.
(izz)