Rawan profit taking, IHSG diprediksi konsolidasi
A
A
A
Sindonews.com - Indeks harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari keempat pekan ini diprediksi rawan aksi ambil untung (profit taking) dan akan bergerak konsolidasi.
"Hari ini kami proyeksikan IHSG akan bergerak konsolidasi. Perlu diwaspadai kemungkinan terjadinya aksi ambil untung," kata analis PT Panin Sekuritas Purwoko Sartono, Kamis (13/2/2014).
Dia memprediksi, IHSG akan bergerak dalam kisaran support-resistance 4.460-4.520. Sementara pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup melesat 26,10 poin atau 0,58 persen ke level 4.496,29.
Kemarin, kenaikan IHSG didukung oleh kenaikan bursa regional dan penguatan kurs rupiah serta penurunan yield surat utang negara (SUN).
Sedangkan bursa regional didorong oleh kenaikan bursa Wall Street setelah Janet Yellen menyatakan akan meneruskan kebijakan pendahulunya dan data neraca perdagangan China yang lebih baik dari perkiraan.
Neraca perdagangan Januari 2014 surplus USD31,86 miliar, sedangkan konsensus memperkirakan USD23,4 miliar. Ekspor tumbuh 10,6 persen, lebih baik dibanding konsesus 0,1 persen. Impor naik 10,0 persen, dan konsensus 4,0 persen.
Yield SUN turun cukup berarti dan telah mencapai level psikologis baru. Untuk 10 tahun di bawah 9 persen dan 5 tahun di bawah 8 persen. Di samping itu, kurs rupiah mendekati batas psikologis baru Rp12.100/USD.
"IHSG kembali gagal menembus level 4.500, meski sempat mencapainya sebentar pada sesi pagi kemarin. Ini adalah ke-3 kalinya IHSG berhasil melewati level 4.500 untuk sementara waktu, tetapi akhirnya harus jatuh kembali. Ini cukup wajar karena return IHSG (ytd) telah berada di posisi terbesar," tutur dia.
Adapun return IHSG positif 4,6 persen, Manila positif 3,7 persen, HongKong minus 5,8 persen, Singapura minus 4,4 persen, DJIA minus 3,5 persen, Kualalumpur minus 2,3 persen, Bangkok minus 0,2 persen.
"Hari ini kami proyeksikan IHSG akan bergerak konsolidasi. Perlu diwaspadai kemungkinan terjadinya aksi ambil untung," kata analis PT Panin Sekuritas Purwoko Sartono, Kamis (13/2/2014).
Dia memprediksi, IHSG akan bergerak dalam kisaran support-resistance 4.460-4.520. Sementara pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup melesat 26,10 poin atau 0,58 persen ke level 4.496,29.
Kemarin, kenaikan IHSG didukung oleh kenaikan bursa regional dan penguatan kurs rupiah serta penurunan yield surat utang negara (SUN).
Sedangkan bursa regional didorong oleh kenaikan bursa Wall Street setelah Janet Yellen menyatakan akan meneruskan kebijakan pendahulunya dan data neraca perdagangan China yang lebih baik dari perkiraan.
Neraca perdagangan Januari 2014 surplus USD31,86 miliar, sedangkan konsensus memperkirakan USD23,4 miliar. Ekspor tumbuh 10,6 persen, lebih baik dibanding konsesus 0,1 persen. Impor naik 10,0 persen, dan konsensus 4,0 persen.
Yield SUN turun cukup berarti dan telah mencapai level psikologis baru. Untuk 10 tahun di bawah 9 persen dan 5 tahun di bawah 8 persen. Di samping itu, kurs rupiah mendekati batas psikologis baru Rp12.100/USD.
"IHSG kembali gagal menembus level 4.500, meski sempat mencapainya sebentar pada sesi pagi kemarin. Ini adalah ke-3 kalinya IHSG berhasil melewati level 4.500 untuk sementara waktu, tetapi akhirnya harus jatuh kembali. Ini cukup wajar karena return IHSG (ytd) telah berada di posisi terbesar," tutur dia.
Adapun return IHSG positif 4,6 persen, Manila positif 3,7 persen, HongKong minus 5,8 persen, Singapura minus 4,4 persen, DJIA minus 3,5 persen, Kualalumpur minus 2,3 persen, Bangkok minus 0,2 persen.
(rna)