Harga minyak di perdagangan Asia melemah

Kamis, 13 Februari 2014 - 11:36 WIB
Harga minyak di perdagangan Asia melemah
Harga minyak di perdagangan Asia melemah
A A A
Sindonews.com - Harga minyak di perdagangan Asia melemah, namun kerugian tertahan sentimen optimis atas permintaan di Amerika Serikat (AS) dan China.

Kontrak berjangka utama AS, minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret, turun 18 sen menjadi USD100,19 per barel pada pertengahan perdagangan pagi. Sementara Brent North Sea untuk pengiriman Maret, turun tujuh sen pada USD108,72 per barel.

Dilansir dari AFP, Kamis (13/2/2014), Sanjeev Gupta, kepala praktik minyak dan gas Asia-Pasifik dari konsultan Ernest & Young (EY) mengatakan, harga tetap mendapat dukungan menyusul kenaikan impor minyak mentah China serta kepercayaan investor, bahwa Federal Reserve AS akan melanjutkan kebijakan moneter yang akomodatif.

Data perdagangan China yang dirilis Rabu (12/2/2014) menunjukkan konsumen energi terbesar di dunia itu mencatat rekor impor minyak mentah 6,63 juta barel per hari pada Januari, naik 5,2 persen dari Desember.

Surplus perdagangan China pada Januari 2014 melonjak, dengan ekspor melompat 10,6 persen dan impor 10,0 persen. Gupta mengatakan angka-angka itu memperingan kekhawatiran perlambatan di ekonomi terbesar kedua dunia tersebut.

Investor juga didukung komentar Ketua Federal Reserve AS Janet Yellen, bahwa komite pembuat kebijakan bank sentral tidak akan mengubah kebijakan moneter yang akomodatif saat ini.

Investor minyak takut pergeseran kebijakan yang mendadak akan meningkatkan greenback dan membuat minyak yang dihargakan dalam dolar lebih mahal untuk pembeli di luar Amerika Serikat. Cuaca musim dingin yang parah di Amerika Utara juga telah meningkatkan prospek permintaan untuk bahan bakar pemanas.

Data stok AS selama sepekan sampai 7 Februari 2014 menunjukkan persediaan di hub penyimpanan Oklahoma turun 2,7 juta barel, setelah penurunan 1,5 juta pada pekan sebelumnya. Secara keseluruhan persediaan minyak mentah naik 3,3 juta barel, namun lebih sedikit dari yang diperkirakan.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2153 seconds (0.1#10.140)