Harga minyak global naik terdorong musim dingin di AS
A
A
A
Sindonews.com - Harga minyak di perdagangan dunia hari ini naik, terpengaruh cuaca dingin di Amerika Serikat (AS) yang mendorong permintaan bahan bakar pemanas dan pertumbuhan kredit di China.
Kontrak utama New York, minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret, naik 77 sen menjadi USD101,07 per barel. Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk April, naik 30 sen menjadi USD109,48 per barel dalam transaksi di London.
"Saat ini kita melihat kenaikan pertumbuhan kredit China menjadi kejutan, terbalik dengan musim dingin panjang di AS yang memberikan dukungan jangka pendek terhadap WTI," kata Desmond Chua, analis pasar CMC Markets, Singapura, seperti dilansir dari AFP, Selasa (18/2/2014).
Bank Sentral China (People's Bank of China/PBoC) melaporkan pinjaman bank-bank di China mencapai angka sekitar 1,3 triliun yuan (USD214 miliar) pada Januari 2014. Sementara pada Desember 2013, bank hanya memberikan pinjaman baru 482,5 miliar yuan.
Investor juga menunggu data awal indeks manajer pembelian (PMI) China dari raksasa perbankan Inggris, HSBC pada Februari 2014, yang akan dirilis Kamis (20/2/2014). Data ini sebagai salah satu petunjuk dari kesehatan ekonomi terbesar kedua di dunia.
Di sisi lain, Phillip Futures menyebutkan, bahwa cuaca sangat dingin di Amerika Serikat juga membantu mendorong harga minyak lebih tinggi karena permintaan kuat untuk bahan bakar pemanas.
Kontrak utama New York, minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret, naik 77 sen menjadi USD101,07 per barel. Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk April, naik 30 sen menjadi USD109,48 per barel dalam transaksi di London.
"Saat ini kita melihat kenaikan pertumbuhan kredit China menjadi kejutan, terbalik dengan musim dingin panjang di AS yang memberikan dukungan jangka pendek terhadap WTI," kata Desmond Chua, analis pasar CMC Markets, Singapura, seperti dilansir dari AFP, Selasa (18/2/2014).
Bank Sentral China (People's Bank of China/PBoC) melaporkan pinjaman bank-bank di China mencapai angka sekitar 1,3 triliun yuan (USD214 miliar) pada Januari 2014. Sementara pada Desember 2013, bank hanya memberikan pinjaman baru 482,5 miliar yuan.
Investor juga menunggu data awal indeks manajer pembelian (PMI) China dari raksasa perbankan Inggris, HSBC pada Februari 2014, yang akan dirilis Kamis (20/2/2014). Data ini sebagai salah satu petunjuk dari kesehatan ekonomi terbesar kedua di dunia.
Di sisi lain, Phillip Futures menyebutkan, bahwa cuaca sangat dingin di Amerika Serikat juga membantu mendorong harga minyak lebih tinggi karena permintaan kuat untuk bahan bakar pemanas.
(dmd)