Osaka-Jatim kerja sama pengembangan UMKM

Rabu, 19 Februari 2014 - 12:06 WIB
Osaka-Jatim kerja sama...
Osaka-Jatim kerja sama pengembangan UMKM
A A A
Sindonews.com - Gubernur Osaka (salah satu propinsi di Jepang) Ichiro Matsui menjalin kerja sama pengembangan UMKM dengan provinsi Jawa Timur. Sedianya, dua provinsi beda negara ini akan menggarap sektor tersebut untuk penguatan ekonomi kedua belah pihak.

Kedatangan rombongan dari Negeri Sakura ini disambut oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf di Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo Surabaya. Matsui mengatakan, hubungan antara Osaka dan Jawa Timur ini terjalin sejak 1984 silam.

"Dengan Jawa Timur, kami sudah seperti tetangga sebelah. Oleh karena itu kedatangan kali ini lebih difokuskan dengan kerja sama pengembangan UMKM," kata Matsui sebelum melakukan MoU dengan Jawa Timur, Rabu (19/2/2014).

Pada kesempatan itu pula, Matsui juga turut berduka cita atas musibah letusan Gunung Kelud. Bahkan, di tengah bencana itu, ia mengaku mendapat sambutan yang cukup baik dari Jawa Timur.

"Kami turut prihatin. Minggu lalu ada letusan Gunung Kelud. Tentunya ini sangat berat. Meski demikian kami diterima dengan baik," katanya.

Ia juga berharap, kerja sama pengembangan UMKM ini dapat berlangsung secara terus menerus. Karena, dua propinsi ini memiliki kesamaan yakni, sektor perekonomian banyak ditopang dari UMKM.

Di tempat yang sama, Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengatakan, hubungan Jatim-Osaka sudah terjalin selama 30 tahun melalui kerja sama sister province prefecture, Agustus 1984. Untuk kali ini, lebih ditingkatkan pada fokus kualitas sumber daya manusia (SDM).

"Salah satunya adalah pendirian MOBIO (UMKM-nya Jepang) di Jawa Timur. Jawa Timur juga memiliki potensi yang cukup besar, khususnya di Indonesia bagian timur," katanya.

Khusus untuk investasi Jepang di Jatim, tercatat sejak 2009 hingga 2013 ada 171 proyek dengan total realisasi investasi mencapai USD3.818,46 Juta. Sementara, jumlah tenaga kerja yang bekerja di perusahaan Jepang di Jatim sebanyak 37.116 orang.

"Kondisi sosial, politik dan ekonomi sangat kondusif. Ini yang terpenting sehingga provinsi ini menjadi pilihan terbaik untuk penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman modal dalam negeri (PMDN)," katanya.

Sementara itu, dari data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Jawa Timur tercatat 6,8 Juta. Komposisinya, UMKM di sektor pertanian sebesar 60,25 persen dengan jumlah unit usaha sebanyak 4.112.443 usaha. Dan Sektor non pertanian sebesar 39,75 persen dengan unit usaha sebanyak 2.713.488 usaha.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6622 seconds (0.1#10.140)