Tingkatkan perekonomian rakyat, Gili Trawangan dikembangkan

Kamis, 20 Februari 2014 - 10:13 WIB
Tingkatkan perekonomian...
Tingkatkan perekonomian rakyat, Gili Trawangan dikembangkan
A A A
Sindonews.com – Demi menaikkan perekonomian Indonesia, daerah dan masyarakat, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) bersama dengan pemerintah daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) akan meningkatkan pemberdayaan masyarakat maupun infrastruktur di daerah wisata, terutama di Gili Trawangan, Lombok, NTB.

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamen Parekraf) Sapta Nirwanda mengatakan, Gili Trawangan mempunyai kemajuan yang dapat dikembangkan keindahan bawah laut, daya tarik pulau dan suasana yang susah didapatkan di tempat lain.

Di Gili Trawangan, dia menjelaskan, tidak diperbolehkan kendaraan bermesin untuk melintasi pulau tersebut. Untuk itu kendaraan yang digunakan menggunakan dokomo, seperti gerobak yang ditarik dengan kuda.

Ke depanya, pemberdayaan Gili Trawangan akan ditingkatkan mulai dari pemberdayaan masyarakat sekitar pantai untuk meningkatkan pelayanan kepada para wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Selain itu, pemberdayaan lingkungan terlebih dalam urusan sampah serta keamanan di sekitar pantai.

Di samping itu, diperlukan pembangunan dermaga untuk kapal-kapal kecil karena lebih banyak pelintasan kapal-kapal kecil di Gili Trawangan.

“Kegiatan ini meningkatkan taraf perekonomian Negara dan juga daerah karena perekonomian berputar di sana dan juga peningkatan infrastruktur, seperti hotel dan restaurant juga meningkat,” kata dia, Kamis (20/2/2014).

Sementara itu, kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi NTB Muhammad Nasir mengatakan, banyak objek yang dapat dinikmati wisatwan di Gili Trawangan. Misalnya, karang laut dan bentuk pantai yang sangat bagus digunakan untuk diving sangat menarik minat wisatawan baik mancanegara dan lokal.

Selain itu, di sekitar Gili Trawangan juga menjadi penangkaran penyu dan penangkaran burung di Geli Meno.

“Masyarakat sekitar pantai sudah sangat welcome terhadap wisatawan asing dan lokal. Pantainya juga eksotis untuk mecnari ketenangan karena tidak ada motor dan mobil disana,” ujarnya.

Saat ini kendala yang dihadapi seperti persaingan bisnis untuk menyediakan jasa kendaraan, baik sepeda maupun kuda. Namun, hal tersebut dapat diredam dengan penjanjian adat yang harus disepakati oleh masyarakt di sana.

Selain itu, pengelolaan sampah yang sangat dikhawatirkan. Karenanya jika tidak dikelola dengan baik sampah-sampah tersebut, hal ini akan mencemarkan keadaan pantai dan sekitar.

Menurut dia, pembangunan infrastruktur tetap berjalan seperti pembangunan jalan lingkar yang masih berjalan. Dan pembangunan dermaga masih sangat dibutuh untuk mensandarkan kapal-kapal kecil.

“Kemampuan pembiayaan daerah masih sangat minim. Karenanya pembangunan dermawga menjadi yang dibutuhkan karena di sana tidak hanya boleh dilewati oleh kapal kecil berisikan 20-40 orang saja,” papar dia.

Pada 2012, kunjungan wisatawan ke Gili Trawangan mencapai 300 ribu pengunjung, baik mancanegara dan lokal. Diperkirakan angka pertumbuhan mencapai 16-17 persen pada 2013.

“Lebih dari 40 persen wisatawan mancanegara berkunjung ke Gili Trawangan. selain itu, 250 wisatawan dari Bali langsung berkunjung ke sana,” tegasnya.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7790 seconds (0.1#10.140)