Harga minyak di Asia mixed

Jum'at, 21 Februari 2014 - 12:00 WIB
Harga minyak di Asia mixed
Harga minyak di Asia mixed
A A A
Sindonews.com - Harga minyak di perdagangan Asia hari ini bervariasi, karena para diler menimbang kekhawatiran bahwa perekonomian China mungkin kehilangan kekuatan di tengah angka optimis stok Amerika Serikat (AS).

Patokan AS, minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk April turun satu persen menjadi USD102,74 pada perdagangan pertengahan pagi. Sementara minyak mentah Brent North Sea naik empat sen menjadi USD110,34 per barel untuk pengiriman April.

Data manufaktur China yang lemah dirilis Kamis, telah meningkatkan kekhawatiran memudarnya permintaan dari kekuatan ekonomi Asia itu. Pembacaan awal HSBC atas indeks manajer pembelian (PMI) yang melacak aktivitas manufaktur di pabrik dan bengkel China mengalami kontraksi pada Februari, ke level terendah dalam tujuh bulan.

United Overseas Bank (UOB) Singapura mengatakan, harga minyak surut karena pedagang menempatkan lebih berat pada data PMI China yang lemah terhadap permintaan AS yang kuat.

Ric Spooner, kepala analis pasar di CMC Markets, Sydney mengatakan, investor masih mempertimbangkan implikasi dari angka manufaktur China. "Saya pikir, secara kolektif pasar telah memutuskan bahwa pilihan yang lebih aman menunggu lebih banyak data dari China, sebelum mereka melakukan penyesuaian ke bawah untuk prospek pertumbuhan," ujarnya.

Departemen Energi AS melaporkan persediaan minyak mentah komersial naik 1,0 juta barel dalam pekan yang berakhir 14 Februari, lebih rendah dari perkiraan analis 1,8 juta barel. Cadangan sulingan AS, termasuk diesel dan bahan bakar pemanas turun 300.000 barel.

Analis juga memantau konflik baru di negara-negara pengekspor minyak Afrika, yang memberikan dukungan harga Brent dan menimbulkan kekhawatiran atas stabilitas di kawasan tersebut. Hub minyak utama Sudan Selatan dari Malakal menghadapi pertempuran baru setelah pasukan pemerintah bersumpah merebut kembali kendali kota dari para pemberontak.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.8600 seconds (0.1#10.140)