Pengamat justru mınta PGN akuisisi Pertagas‬

Jum'at, 21 Februari 2014 - 20:47 WIB
Pengamat justru mınta PGN akuisisi Pertagas‬
Pengamat justru mınta PGN akuisisi Pertagas‬
A A A
Sindonews.com - Kepala Pengkajian Energi Universitas Universitas Indonesia, Iwa Garniwa menilai para trader gas yang hanya menjadi broker saat ini tidak berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur gas. Padahal bisnis gas harus berjalan seiring dengan pembangunan infrastruktur gas.‬

‪Selama ini, banyak dari broker gas itu mendapatkan gas dari PT Pertagas, anak usaha PT Pertamina (Persero). Hal ini dinilainya bukan merupakan bisnis gas yang baik karena tidak mengembangkan infrastruktur gas.

“Harusnya para trader yang beli gas dari Pertagas itu juga bangun infrastruktur dalam rangka melengkapi infrastruktur gas di Indonesia," katanya saat dihubungi wartawan, Jumat (21/2/2014).

‪Selama ini, kata Iwa, PT Perusahaan Gas Negara, Tbk (PGN) yang banyak mengembangkan infrastruktur gas di Indonesia. Adapun Pertagas, banyak mendapat warisan jaringan pipa dari induknya yaitu Pertamina.

Beberapa proyek pipanisasi gas bumi yang harusnya diselesaikan Pertagas sampai saat ini juga tak beres. Contohnya adalah pipanisasi Gresik-Semarang. Pertamina memenangkan tender pembangunan pipa Gresik-Semarang itu pada 2006 silam. Namun hingga saat ini belum juga ada tanda-tanda akan dibangun. ‬

‪Menurut Iwa, agar infrastuktur gas itu bisa dibangun dan dikelola dengan maksimal akan lebih bagus kalau Pertagas kemudian terkelola lebih maksimal, akan lebih baik bila PGN segera mengakuisisi Pertagas. Pertamina sebagai induk dari Pertagas, sudah tak perlu lagi mengurusi hilir gas dan fokus pada upaya untuk menaikkan lifting minyak.

‪“Saya setuju, PGN kemudian mengakuisisi Pertagas. Biarkan Pertamina konsentrasi di minyak, toh itu tugas mulia dan sesuai core bisnisnya. PGN biarkan masuk ke Pertagas agar infrastruktur gas bisa lebih terfokus, karena core bisnis dia di situ. Biarkan perusahaan BUMN punya core bisnis masing-masing, bukan malah mendorong PGN diakuisisi Pertamina, itu jelas bukan penyelesaian cerdas menurut saya,” tandas Iwa. ‬

‪Sementara itu, Koordinator Investigasi dan Advokasi Fitra, Uchok Sky Khadafi pun sepakat jika PGN yang harus segera mengakuisisi Pertagas, dan masalah perminyakan diurus ke Pertamina saja.

"Jadi ada fokus core bisnis masing-masing. Konflik yang terus-terusan ini justru membuat publik menjadi curiga ada mafia bermain di belakang Pertamina," katanya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6281 seconds (0.1#10.140)