UOB Indonesia luncurkan Giro 88 untuk nasabah UKM

Minggu, 23 Februari 2014 - 20:02 WIB
UOB Indonesia luncurkan Giro 88 untuk nasabah UKM
UOB Indonesia luncurkan Giro 88 untuk nasabah UKM
A A A
Sindonews.com - PT Bank UOB Indonesia meluncurkan produk terbarunya UOB Giro 88 untuk nasabah usaha berskala kecil dan menengah (UKM). Layanan ini dapat memaksimalkan modal kerja nasabah sekaligus mengelola biaya operasional bertransaksi secara lebih efisien.

Head of Business Banking UOB Indonesia, Widjaja Hendra mengatakan, biaya operasional transaksi sering menjadi tantangan yang dihadapi para pelaku UKM. Produk ini menawarkan efisiensi biaya transaksi seperti gratis biaya administrasi, gratis cheque book setiap bulan, gratis transfer RTGS setiap bulan dalam bentuk cash back.

Layanan cash management untuk nasabah juga tersedia dalam gratis layanan pembayaran gaji, transaksi Bulk Payment, layanan Email Statement, Auto Debit dan UOB Info Service.

“Dengan berbagai fitur transaksional yang ditawarkan tersebut, diharapkan UOB Giro 88 dapat membantu pelaku UKM lebih lancar menjalankan bisnisnya," ujar Widjaja dalam siaran persnya, Minggu (23/2/2014).

Dengan potensi lebih dari 56 juta UKM tersebar di berbagai daerah dan berperan cukup besar bagi perekonomian Indonesia, perseroan optimis kehadiran UOB Giro 88 dapat dimanfaatkan oleh para pelaku UKM untuk merealisasikan potensi pasar yang mereka garap.

Dia mengatakan, layanan ini dapat memaksimalkan hasil investasi para nasabah melalui tingkat suku bunga hingga 6.88 persen per tahun secara progresif, sesuai dengan jumlah dana yang ditempatkan.

Sebagai contoh, nasabah yang menaruh dana sebesar Rp7 miliar dan memiliki saldo rata-rata rekening dalam satu bulan sebesar Rp5 miliar maka, akan mendapatkan bunga sebesar Rp23,8 juta pada bulan tersebut. "Jika diakumulasikan akan dapat membantu biaya operasional dan pertumbuhan investasi," ujarnya.

Nasabah dapat membuka rekening UOB Giro 88 dengan setoran minimum Rp2,5 juta. UOB mendefinisikan Usaha Kecil Menengah di Indonesia sebagai perusahaan dengan perputaran bisnis kurang dari Rp100 miliar per tahun.

Menurut survei terhadap 157 UKM di Indonesia, sebanyak 78 persen responden menyatakan bahwa peningkatan biaya bahan baku menjadi tantangan utama untuk saat ini.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8501 seconds (0.1#10.140)