IHSG berpotensi terdongkrak sentimen global
A
A
A
Sindonews.com - Tren positif bursa global terutama penguatan pada bursa Amerika Serikat (AS) berpotensi mendongkrak laju bursa Asia, begitu juga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan hari ini.
"IHSG sendiri kami perkirakan berpeluang mengalami technical rebound pada perdagangan hari ini menyikapi tren positif bursa global yang juga berpotensi diikuti bursa regional Asia hari ini. IHSG kami perkirakan akan bergerak pada kisaran level support 4.602-4.609 dan level resistance 4.644-4.651," ujar analis riset PT Danpac Sekuritas Teuku Hendry Andrean, Selasa (25/2/2014).
IHSG pada perdagangan awal pekan ini terlihat ditutup dalam kondisi negatif meski awalnya sempat dibuka dalam kondisi menguat. IHSG pada akhirnya ditutup dalam kondisi melemah mengikuti tren pelemahan bursa regional Asia lainnya yang mengikuti tren negatif bursa AS akhir pekan lalu dipicu oleh perlambatan penjualan rumah AS yang lebih lambat dari ekspektasi.
Meski IHSG ditutup melemah, namun investor asing terlihat masih konsisten membukukan net buying mencapai Rp543,30 miliar pada perdagangan kemarin.
Pelemahan IHSG dimotori oleh mayoritas pelemahan sektor industri dengan pelemahan 2,12 persen, aneka industri dan 1,05 persen infrastruktur sebagai motor utamanya. Tercatat hanya dua sektor industri yang terlihat menguat kemarin, yaitu perkebunan dan konsumer.
Menilik laju bursa global pada perdagangan semalam, terlihat berada dalam tren positif, baik bursa Eropa maupun bursa AS terlihat ditutup dalam kondisi sama-sama merata menguat.
Penguatan yang merata pada bursa Eropa semalam terlihat dipengaruhi oleh berita positif dari keputusan Moody’s yang meningkatkan peringkat utang negara tersebut sebesar satu tingkat dari Baa3 menjadi Baa2 dengan outlook positif.
Sementara keberhasilan bursa AS melakukan technical rebound semalam terlihat dipengaruhi oleh berita akuisisi dan merger beberapa emitennya yang dipandang positif oleh investor, seperti rencana akuisisi RF Micro Devices terhadap TriQuint Semiconductor serta rencana akuisisi Men’s Wearhouse terhadap Jos A Bank Clothiers.
Investor di AS kembali terlihat tidak mempedulikan indikator ekonomi AS yang sedang melemah, di mana pelemahan Indeks Markit Services PMI per Februari dari 56,7 di bulan Januari menjadi 52,7 di bulan Februari dianggap sebagai dampak cuaca buruk yang bersifat sementara. Indeks tersebut merupakan salah satu tolak ukur kondisi bisnis dalam bidang jasa.
"IHSG sendiri kami perkirakan berpeluang mengalami technical rebound pada perdagangan hari ini menyikapi tren positif bursa global yang juga berpotensi diikuti bursa regional Asia hari ini. IHSG kami perkirakan akan bergerak pada kisaran level support 4.602-4.609 dan level resistance 4.644-4.651," ujar analis riset PT Danpac Sekuritas Teuku Hendry Andrean, Selasa (25/2/2014).
IHSG pada perdagangan awal pekan ini terlihat ditutup dalam kondisi negatif meski awalnya sempat dibuka dalam kondisi menguat. IHSG pada akhirnya ditutup dalam kondisi melemah mengikuti tren pelemahan bursa regional Asia lainnya yang mengikuti tren negatif bursa AS akhir pekan lalu dipicu oleh perlambatan penjualan rumah AS yang lebih lambat dari ekspektasi.
Meski IHSG ditutup melemah, namun investor asing terlihat masih konsisten membukukan net buying mencapai Rp543,30 miliar pada perdagangan kemarin.
Pelemahan IHSG dimotori oleh mayoritas pelemahan sektor industri dengan pelemahan 2,12 persen, aneka industri dan 1,05 persen infrastruktur sebagai motor utamanya. Tercatat hanya dua sektor industri yang terlihat menguat kemarin, yaitu perkebunan dan konsumer.
Menilik laju bursa global pada perdagangan semalam, terlihat berada dalam tren positif, baik bursa Eropa maupun bursa AS terlihat ditutup dalam kondisi sama-sama merata menguat.
Penguatan yang merata pada bursa Eropa semalam terlihat dipengaruhi oleh berita positif dari keputusan Moody’s yang meningkatkan peringkat utang negara tersebut sebesar satu tingkat dari Baa3 menjadi Baa2 dengan outlook positif.
Sementara keberhasilan bursa AS melakukan technical rebound semalam terlihat dipengaruhi oleh berita akuisisi dan merger beberapa emitennya yang dipandang positif oleh investor, seperti rencana akuisisi RF Micro Devices terhadap TriQuint Semiconductor serta rencana akuisisi Men’s Wearhouse terhadap Jos A Bank Clothiers.
Investor di AS kembali terlihat tidak mempedulikan indikator ekonomi AS yang sedang melemah, di mana pelemahan Indeks Markit Services PMI per Februari dari 56,7 di bulan Januari menjadi 52,7 di bulan Februari dianggap sebagai dampak cuaca buruk yang bersifat sementara. Indeks tersebut merupakan salah satu tolak ukur kondisi bisnis dalam bidang jasa.
(rna)