RI diperkirakan mampu surplus beras hingga 10 juta ton

Selasa, 25 Februari 2014 - 13:21 WIB
RI diperkirakan mampu...
RI diperkirakan mampu surplus beras hingga 10 juta ton
A A A
Sindonews.com - Produksi pertanian diperkirakan tidak akan berkurang sepanjang pemerintah serius memperhatikan sektor pertanian termasuk kesejahteraan para petaninya

Direktur Utama PT Sang Hyang Seri (Persero) Upik Ruslina Wasrin mengatakan, selama periode 2010-2014, Indonesia diprediksi akan surplus beras sebanyak 10 juta ton. Pada 2013 penduduk Indonesia diperkirakan mencapai 235 juta orang yang membutuhkan beras sebanyak 235 juta x 139 kg/orang atau sekitar 32,66 juta ton.

Sementara, 2013 target peningkatan produksi padi 72 juta ton GKP (Gabah Kering Panen) atau setara dengan 39,6 juta ton beras, sehingga secara teori sudah melebihi kebutuhan.

"Namun realitas di lapangan realisasi 2013 hanya 69,27 juta ton atau setara dengan 38,098 juta ton beras, tapi masih tetap dapat mencapai swasembada," kata Upik dalam rilisnya di Jakarta, Selasa (25/2/2014).

Sedangkan target di 2014 sebesar 43,046 juta ton beras untuk kebutuhan yang hanya 33,013 juta ton, menurut dia, masih akan ada surplus sebesar 10 juta ton beras. Dengan demikian dapat dikatakan swasembada beras sudah tercapai di 2010-2014 ini.

"Artinya surplus 10 juta ton sebagai antisipasi kenaikan penduduk yang 3 persen dari 235 juta masih sangat mencukupi," papar Upik.

Menurut Upik, keberhasilan Indonesia mencapai swasembada dan surplus produksi beras hingga mencapai 10 juta ton dalam empat tahun terakhir tidak terlepas dari keberhasilan pemerintahan saat ini yang berhasil menciptakan iklim yang kondusif bagi para petani.

Tanpa adanya seorang pemimpin yang menguasai persoalan penduduk dan kebutuhan pangan, tidak mungkin akan ada strategi kecukupan dan kedaulatan pangan seperti sekarang. Pekerjaan Rumah penting selanjutnya adalah bagaimana pendapatan dan kesejahteraan petani juga bisa meningkat secara signifikan.

"Perlu dicatat bahwa tanpa adanya suasana yang kondusif untuk melakukan pertanaman tentu petani tidak bisa melakukan budidaya pertanian secara optimal. Dalam hal ini pemerintah SBY memberikan atau mengantarkan petani Indonesia untuk menjadi petani mandiri dengan dukungan pemerintah secara minimalis," tandasnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0834 seconds (0.1#10.140)