Rupiah berpotensi terapresiasi
A
A
A
Sindonews.com - Rupiah sepertinya telah menemukan jalannya untuk terus menguat meninggalkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tengah terseok-seok langkahnya.
"Laju nilai tukar rupiah masih sumringah berbanding terbalik dengan laju IHSG yang melanjutkan koreksinya," kata Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada, Rabu (26/2/2014).
Tren penguatan rupiah ini, menurut Reza, terutama ditopang sentimen dari masih menguatnya poundsterling Inggris seiring rilis kenaikan nilai persetujuan mortgage dan euro.
"Ini seiring kian membaiknya data-data Jerman dan beberapa negara euro lainnya turut memberikan dampak positif bagi laju rupiah," ujar dia.
Di sisi lain, Reza menuturkan, masih adanya penilaian akan peningkatan bertahap fund inflow seiring upaya pemerintah menjaga kondisi makro ekonomi global juga turut membuat rupiah terapresiasi.
"Laju rupiah berhasil melampaui resisten Rp11.712. Rentang rupiah di kisaran Rp11.695-11.584 per USD mengacu kurs tengah BI," pungkas Reza.
Kemarin, posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada hari ini berada di level Rp11.620 per USD atau menguat 108 poin dibanding penutupan Senin (24/2/2014) di level Rp11.728 per USD.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap USD berdasarkan data Bloomberg pada level Rp11.665 per USD. Posisi ini terdepresiasi 16 poin dibanding hari sebelumnya di level Rp11.648 per USD.
"Laju nilai tukar rupiah masih sumringah berbanding terbalik dengan laju IHSG yang melanjutkan koreksinya," kata Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada, Rabu (26/2/2014).
Tren penguatan rupiah ini, menurut Reza, terutama ditopang sentimen dari masih menguatnya poundsterling Inggris seiring rilis kenaikan nilai persetujuan mortgage dan euro.
"Ini seiring kian membaiknya data-data Jerman dan beberapa negara euro lainnya turut memberikan dampak positif bagi laju rupiah," ujar dia.
Di sisi lain, Reza menuturkan, masih adanya penilaian akan peningkatan bertahap fund inflow seiring upaya pemerintah menjaga kondisi makro ekonomi global juga turut membuat rupiah terapresiasi.
"Laju rupiah berhasil melampaui resisten Rp11.712. Rentang rupiah di kisaran Rp11.695-11.584 per USD mengacu kurs tengah BI," pungkas Reza.
Kemarin, posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada hari ini berada di level Rp11.620 per USD atau menguat 108 poin dibanding penutupan Senin (24/2/2014) di level Rp11.728 per USD.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap USD berdasarkan data Bloomberg pada level Rp11.665 per USD. Posisi ini terdepresiasi 16 poin dibanding hari sebelumnya di level Rp11.648 per USD.
(rna)