BRI Kanwil Semarang targetkan DPK naik 37%
A
A
A
Sindonewws.com - Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank BRI Kanwil Semarang, terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Jika tahun lalu, mampu tembus Rp18,221 triliun, maka tahun ini BRI Kanwil Semarang mematok terget mampu tumbuh sekitar 37 persen.
Kepala Kanwil BRI Semarang, Achmad Chairul Ghanie menyatakan, DPK atau simpanan dari nasabah terus mengalami kenaikan sejak 2010. Tercatat, pada 2010 sebesar Rp9,978 triliun, kemudian pada 2011 tumbuh menjadi Rp12,465 triliun. Pada 2012 kembali naik menjadi Rp15,912 triliun dan pada 2013 sebesar Rp18,221 triliun.
"Kalau kita lihat simpanan kami 2010 hingga 2013 rata-rata tumbuh di atas 13 persen. Maka tahun ini kami optimis, tahun ini simpanan bisa tumbuh sebesar 37 persen," katanya, Rabu (26/2/2014).
Menurutnya, komposisi simpanan terbesar pada 2013 ada pada rekening tabungan, yang mencapai Rp13,171 triliun.Kemudian disusul dengan Depositi diangka Rp3,568 triliun dan Giro sebesar Rp1,482 triliun.
Sementara, tingkat penyaluran kredit di BRI Kanwil Semarang dari tahun ke tahun juga mengalami pertumbuhan signifikan. Pada 2013, tercatat angka kredit naik 24,8 persen dengan realisasi sebesar Rp18,517 triliun atau lebih tinggi dibandingkan 2012 dengan realisasi Rp14,828 triliun.
Chairul mengatakan, penyaluran kredit terbesar pada segmen usaha mikro yang mencapai Rp8,654 triliun. Kemudian disusul segmen ritel Rp8,324 triliun dan segmen menengah Rp825 miliar, serta segmen program Rp714 miliar.
Penyaluran kredit didominasi oleh sektor perdagangan sebesar Rp9,989 triliun. Selanjutnya, diikuti sektor pertanian Rp2,140 triliun, dan sektor jasa dunia usaha Rp805 miliar.
"Dari sisi kredit bermasalah masih tetap terjaga. Saat ini NPL BRI di wilayah Semarang berada di kisaran 1,65 persen, jauh lebih baik dibandingkan 2012 yang mencapai 2,23 persen," ungkapnya.
NPL terbesar, kata dia, pada sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 61,87 persen, diikuti sektor pertanian 10,21 persen, dan sektor lain-lain-lain sebesar 16,62 persen.
Wakil Kepala Bidang Bisnis BRI Kanwil Semarang, Subandi mengatakan, secara keseluruhan pada tahun ini BRI Kanwil Semarang diminta tumbuh kurang lebih 30 persen, meskipun Bank Indonesia (BI) menetapkan pertumbuhan antara 18-19 persen.
"Kalau kita tumbuh di bawah 30 persen, kita akan kesulitan untuk survive, karena SDM dan jaringan kita cukup banyak, maka dari itu pertumbuhan harus 30 persen," tambahnya.
Dia menjelaskan, jaringan kerja BRI Kanwil Semarang yang meliputi Jateng bagian utara memiliki 600 unit kerja, yang terdiri dari 22 Kantor Caban, 33 Kantor Cabang Pembantu, 33 kantor Kas, 44 BRI unit, dan 404 Teras. Ditambah lagi 175 teras keliling 25 E-buzz, ATM 1232, dan EDC sebanyak 3525.
"Di tahun ini, kami akan buka dua KCP lagi, di Semarang Timur dan di Boja Kendal, kemduian 7 BRI unit, tiga teras dan satu teras keliling," bebernya.
Atas penambahan tersebut, diharapkan bisa mendukung upaya ekspansi pinjaman dan juga diharapkan dapat meningkatkan simpanan.
Kepala Kanwil BRI Semarang, Achmad Chairul Ghanie menyatakan, DPK atau simpanan dari nasabah terus mengalami kenaikan sejak 2010. Tercatat, pada 2010 sebesar Rp9,978 triliun, kemudian pada 2011 tumbuh menjadi Rp12,465 triliun. Pada 2012 kembali naik menjadi Rp15,912 triliun dan pada 2013 sebesar Rp18,221 triliun.
"Kalau kita lihat simpanan kami 2010 hingga 2013 rata-rata tumbuh di atas 13 persen. Maka tahun ini kami optimis, tahun ini simpanan bisa tumbuh sebesar 37 persen," katanya, Rabu (26/2/2014).
Menurutnya, komposisi simpanan terbesar pada 2013 ada pada rekening tabungan, yang mencapai Rp13,171 triliun.Kemudian disusul dengan Depositi diangka Rp3,568 triliun dan Giro sebesar Rp1,482 triliun.
Sementara, tingkat penyaluran kredit di BRI Kanwil Semarang dari tahun ke tahun juga mengalami pertumbuhan signifikan. Pada 2013, tercatat angka kredit naik 24,8 persen dengan realisasi sebesar Rp18,517 triliun atau lebih tinggi dibandingkan 2012 dengan realisasi Rp14,828 triliun.
Chairul mengatakan, penyaluran kredit terbesar pada segmen usaha mikro yang mencapai Rp8,654 triliun. Kemudian disusul segmen ritel Rp8,324 triliun dan segmen menengah Rp825 miliar, serta segmen program Rp714 miliar.
Penyaluran kredit didominasi oleh sektor perdagangan sebesar Rp9,989 triliun. Selanjutnya, diikuti sektor pertanian Rp2,140 triliun, dan sektor jasa dunia usaha Rp805 miliar.
"Dari sisi kredit bermasalah masih tetap terjaga. Saat ini NPL BRI di wilayah Semarang berada di kisaran 1,65 persen, jauh lebih baik dibandingkan 2012 yang mencapai 2,23 persen," ungkapnya.
NPL terbesar, kata dia, pada sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 61,87 persen, diikuti sektor pertanian 10,21 persen, dan sektor lain-lain-lain sebesar 16,62 persen.
Wakil Kepala Bidang Bisnis BRI Kanwil Semarang, Subandi mengatakan, secara keseluruhan pada tahun ini BRI Kanwil Semarang diminta tumbuh kurang lebih 30 persen, meskipun Bank Indonesia (BI) menetapkan pertumbuhan antara 18-19 persen.
"Kalau kita tumbuh di bawah 30 persen, kita akan kesulitan untuk survive, karena SDM dan jaringan kita cukup banyak, maka dari itu pertumbuhan harus 30 persen," tambahnya.
Dia menjelaskan, jaringan kerja BRI Kanwil Semarang yang meliputi Jateng bagian utara memiliki 600 unit kerja, yang terdiri dari 22 Kantor Caban, 33 Kantor Cabang Pembantu, 33 kantor Kas, 44 BRI unit, dan 404 Teras. Ditambah lagi 175 teras keliling 25 E-buzz, ATM 1232, dan EDC sebanyak 3525.
"Di tahun ini, kami akan buka dua KCP lagi, di Semarang Timur dan di Boja Kendal, kemduian 7 BRI unit, tiga teras dan satu teras keliling," bebernya.
Atas penambahan tersebut, diharapkan bisa mendukung upaya ekspansi pinjaman dan juga diharapkan dapat meningkatkan simpanan.
(izz)