Minat investasi di migas masih tinggi

Rabu, 26 Februari 2014 - 16:00 WIB
Minat investasi di migas...
Minat investasi di migas masih tinggi
A A A
Sindonews.com - Pemerintah menyatakan minat investasi di sektor minyak dan gas bumi (migas) masih menunjukan tren cukup tinggi, kendati sudah masuk tahun politik.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengatakan, tidak benar jika tahun politik yang diprediksi oleh para pengamat sebagai tahun melambatnya investasi. Pasalnya, investasi di sektor migas masih menunjukkan tren positif.

“Kalau dalam tahun politik banyak investor baru dan kontrak kerja sama baru, artinya gairah investasi masih tinggi,” kata dia usai menyaksikan penandatanganan Kontrak Kerja Sama Bagi Hasil Wilayah Kerja Migas Konvensional Tahun 2014 di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (26/2/2014).

Menurut dia, meski sektor migas getol mengejar investasi tidak boleh ada penyelewengan dan penyimpangan. Apalagi, kata dia, saat ini sektor migas baru menjadi sorotan publik terkait kasus gratifikasi yang menimpa mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini.

“ESDM sedang di sorot publik, tata cara harus dilakukan secara akuntabel tidak boleh kanan kiri dan melanggar aturan. Penuhi semua sesuai Undang-Undang terus bekerja tapi jangan menyimpang,” jelas dia.

Dalam rangka meningkatkan investasi di sektor hulu migas tahun ini, Jero telah menginstruksikan Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM untuk mempermudah proses investasi dan mempercepat semua prosesnya. Dia berharap tiap tahun ada paling tidak 5-10 KKKS yang hadir berinvestasi di Indonesia.

“Saya dorong Ditjen Migas percepat semua urusan,” kata dia.

Dia mengatakan, menarik investor untuk berinvestasi di sektor ini tidaklah mudah lantaran investasi di sektor migas sangat besar dan beresiko tinggi.

Selain itu, Jero meminta tidak hanya investasi di sektor migas yang digenjot dan dipermudah prosesnya. Namun, dia juga meminta agar di sektor energi terbarukan dan koservasi energi juga mendapat tempat khusus agar ke depan cita-cita Indonesia terlepas dari ketergantungan impor bahan bakar minyak (BBM) dapat terwujud.

“Ini demi masa depan bangsa. Saya minta juga dipermudah tapi harus transparan dan akuntabel,” tutur Jero.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0709 seconds (0.1#10.140)