Bank Mandiri Makassar pasarkan Sukri Rp45 miliar
A
A
A
Sindonews.com - CEO PT Bank Mandiri (persero) Tbk Kantor Wilayah X Makassar, Purnomo C Akoso mengatakan, untuk pemasaran Suku Ritel (Sukri) SR-006, pihaknya optimis mampu memasarkan Rp45 miliar.
Target ini, kata dia, adalah target realistis mengingat pemahaman masyarakat di Sulsel akan produk investasi terus meningkat seiring dengan kemajuan perekonomian daerah ini.
“Kita over pemesanan sampai tanggal penutupan penjualan hari ini. Makassar daerah maju, wajar saja kalau permintaan di daerah ini juga cukup tinggi,” ungkapnya, Jumat (28/2/2014).
Minat masyarakat di Sulsel untuk membeli instrumen surat utang negara berbasis syariah alias sukuk ritel cukup tinggi. Sejumlah agen penjualan di daerah ini, optimis mampu membukukan transaksi puluhan miliar rupiah.
Branch Manager Mega Capital Makassar, Carlo Coutrier mengatakan, sampai penutupan batas penjualan, pihaknya telah memproyeksikan penjualan sebesar Rp20 miliar.
“Kalau berbicara target sebetulnya kita sebanyak-banyaknya tergantung permintaan masyarakat dan jatah dari departemen keuangan. Yang pasti kami hanya ingin membantu negara dalam memasarkan seri SR-006,” ungkapnya.
Hanya saja, lanjut dia, selama ini masih banyak masyarakat yang belum bisa membedakan antara instrumen Obligasi Ritel (ORI) dan Sukuk Ritel. Padahal penekanan untuk Sukuk Ritel lebih berorientasi pada akad syariah.
Target ini, kata dia, adalah target realistis mengingat pemahaman masyarakat di Sulsel akan produk investasi terus meningkat seiring dengan kemajuan perekonomian daerah ini.
“Kita over pemesanan sampai tanggal penutupan penjualan hari ini. Makassar daerah maju, wajar saja kalau permintaan di daerah ini juga cukup tinggi,” ungkapnya, Jumat (28/2/2014).
Minat masyarakat di Sulsel untuk membeli instrumen surat utang negara berbasis syariah alias sukuk ritel cukup tinggi. Sejumlah agen penjualan di daerah ini, optimis mampu membukukan transaksi puluhan miliar rupiah.
Branch Manager Mega Capital Makassar, Carlo Coutrier mengatakan, sampai penutupan batas penjualan, pihaknya telah memproyeksikan penjualan sebesar Rp20 miliar.
“Kalau berbicara target sebetulnya kita sebanyak-banyaknya tergantung permintaan masyarakat dan jatah dari departemen keuangan. Yang pasti kami hanya ingin membantu negara dalam memasarkan seri SR-006,” ungkapnya.
Hanya saja, lanjut dia, selama ini masih banyak masyarakat yang belum bisa membedakan antara instrumen Obligasi Ritel (ORI) dan Sukuk Ritel. Padahal penekanan untuk Sukuk Ritel lebih berorientasi pada akad syariah.
(gpr)