IFEX 2014 diharapkan dorong kreativitas produsen mebel

Selasa, 11 Maret 2014 - 11:17 WIB
IFEX 2014 diharapkan dorong kreativitas produsen mebel
IFEX 2014 diharapkan dorong kreativitas produsen mebel
A A A
Sindonews.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) berpartisipasi dalam Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2014 pada 11-14 Maret 2014 di Jakarta International Expo (JIExpo), Jakarta.

IFEX 2014 merupakan pameran produk furniture dan dekorasi rumah yang diselenggarakan pertama kali serta ditargetkan akan diikuti 700 peserta dan dihadiri 5.000 buyers dari berbagai negara. IFEX 2014 akan menampilkan berbagai pilihan mebel kayu, rotan, dan mebel bambu untuk ruang tamu, ruang keluarga, serta mebel untuk anak-anak.

"IFEX yang baru diadakan pertama kali ini diharapkan dapat mendorong tumbuhnya inovasi dan kreativitas produsen mebel dan kerajinan nasional," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Nus Nuzulia Ishak dalam rilisnya, Selasa (11/3/2014).

Sehingga, lanjut dia, dapat menghasilkan produk unggulan yang memiliki nilai tambah dan menjadi market leader di pasar global. Pameran ini juga diharapkan dapat menciptakan peluang bisnis, baik di dalam maupun luar negeri.

"Sehingga terus tumbuh menjadi sarana efektif, khususnya bagi perusahaan furniture Indonesia dalam mengembangkan bisnis," katanya.

Kemendag berpartisipasi melalui paviliun Ditjen PEN seluas 200 m2 di Hall B No B034 dan B035 JIExpo. Paviliun yang berada di depan pintu masuk utama Hall B1 dan Hall B2 ini menampilkan 15 perusahaan furniture dan dekorasi rumah Indonesia.

Dari 15 perusahaan tersebut, yaitu produk furniture untuk dalam dan luar ruang, furniture untuk anak, furniture berbahan baku daur ulang kertas koran, limbah mebel, kayu mahoni, kombinasi anyaman, serta dekorasi rumah seperti lampu dan kerajinan dari limbah organik bonggol jagung.

Nus menjelaskan, Keanekaragaman produk furniture dan kerajinan Indonesia yang dimaksud memiliki keunggulan komparatif dari segi desain yang unik serta dilengkapi dengan sertifikasi yang memadai agar dapat bersaing di pasar global yang bergerak ke arah environmental-friendly and trade sustainability.

"Salah satu sertifikat penting yang perlu dimiliki para eksportir produk kayu adalah sertifikat Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK). Sertifikat ini menjamin legalitas kayu dan produk perkayuan Indonesia yang dipasarkan di mancanegara. Dengan sertifikat ini importir
juga dapat memantau langsung lacak kayu yang dimaksud," jelasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6868 seconds (0.1#10.140)