Tahun ini FIF Surabaya genjot pendapatan
Minggu, 16 Maret 2014 - 19:04 WIB

Tahun ini FIF Surabaya genjot pendapatan
A
A
A
Sindonews.com - PT Federal Internasional Finance (FIF) cabang Surabaya tahun ini menargetkan penyaluran kredit kepemilikan bermotor hingga 30 ribu unit. Jumlah tersebut mengalami kenaikan dibanding tahun lalu sebesar 30 persen.
Branch Manager Cabang Surabaya Asep Mulyana mengatakan, pihaknya berupaya meningkatkan kinerja dalam bisnis pembiayaan otomotif maupun eloktonika (Spektra), karena setiap tahun terus meningkat di daerah-daerah termasuk Surabaya. Apalagi, Kota Pahlawan ini sudah memilki dua cabang kantor FIF.
“Kami berupaya memperluas jaringan bisnis pembiayaan, karena mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Surabaya saat ini mengalami pertumbuhan mencapai 30 persen setiap tahun ini," katanya.
Untuk tahun ini, ujar dia, target yang ditetapkan masih sama. FIF memutuskan targetnya sebesar 30 persen, sama dengan tahun lalu. Dengan jumlah ini, pembiayaan yang dilakukan pada konsumen mencapai Rp7 miliar per bulan, dengan total per tahunnya mencapai Rp84 miliar.
"Pertumbuhan jasa pembiayaan di Kota Surabaya cukup meningkat sehingga terus meningkatkan bsinis pembiayaan. Kami optimis tahun ini akan tercepai dan mengingat pertumbuhan ekonomi di Jatim termasuk Surabaya setiap tahunnya meningkat. Dengan pertumbuhan itu, jasa pembiayaan juga akan mengalami peningkatan mengingat kebutuhan masyakarat kian tingggi,” ujarnya.
Saat ini, FIF bekerja sama dengan Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM ) Astra untuk membantu dalam hal promosi. Dengan kerjasama yang dibangun, maka target yang ditetapkan akan terealisasi secara keseluruhan.
Meski demikian, Pria Kelahiran Bandung ini mengaku ada kendala-kendala yang dihadapi. Diantaranya sistem yang belum clear. "Kita kan B to B, ini yang kita benahi. Di 2014 kita targetkan satu tahun 30 persen ke atas,” tambahnya.
Untuk target pembiayaan tahun ini, Asep menjelaskan, FIF Group menetapkan sama dengan tahun lalu yakni Rp20 triliun, mencakup segmen kendaraan bermotor, kemudian produk elektronik melalui SPEKTRA.
Seperti diketahui, selama ini sumber pendaan FIF Group berasal dari modal sendiri, perbankan, dan penerbitan obligasi, selain itu FIF juga mencari sumber pendaan lain seperti joint financing.
FIF Group pada tahun ini juga merencanakan penerbitan obligasi dan sedang mengkaji waktunya yang tepat. Apabila semua sesuai dengan yang diharapkan penerbitan obligasi itu semestinya bisa dilaksanakan pada Maret atau April mendatang dengan nilai sekitar Rp2 triliun-Rp3 triliun.
“Pada penerbitan obligasi sebelumnya, bunganya relatif sama dengan joint financing, jadi masih lebih murah dibanding perbankan sebagai sumber pendanaan,” terangnya.
Branch Manager Cabang Surabaya Asep Mulyana mengatakan, pihaknya berupaya meningkatkan kinerja dalam bisnis pembiayaan otomotif maupun eloktonika (Spektra), karena setiap tahun terus meningkat di daerah-daerah termasuk Surabaya. Apalagi, Kota Pahlawan ini sudah memilki dua cabang kantor FIF.
“Kami berupaya memperluas jaringan bisnis pembiayaan, karena mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Surabaya saat ini mengalami pertumbuhan mencapai 30 persen setiap tahun ini," katanya.
Untuk tahun ini, ujar dia, target yang ditetapkan masih sama. FIF memutuskan targetnya sebesar 30 persen, sama dengan tahun lalu. Dengan jumlah ini, pembiayaan yang dilakukan pada konsumen mencapai Rp7 miliar per bulan, dengan total per tahunnya mencapai Rp84 miliar.
"Pertumbuhan jasa pembiayaan di Kota Surabaya cukup meningkat sehingga terus meningkatkan bsinis pembiayaan. Kami optimis tahun ini akan tercepai dan mengingat pertumbuhan ekonomi di Jatim termasuk Surabaya setiap tahunnya meningkat. Dengan pertumbuhan itu, jasa pembiayaan juga akan mengalami peningkatan mengingat kebutuhan masyakarat kian tingggi,” ujarnya.
Saat ini, FIF bekerja sama dengan Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM ) Astra untuk membantu dalam hal promosi. Dengan kerjasama yang dibangun, maka target yang ditetapkan akan terealisasi secara keseluruhan.
Meski demikian, Pria Kelahiran Bandung ini mengaku ada kendala-kendala yang dihadapi. Diantaranya sistem yang belum clear. "Kita kan B to B, ini yang kita benahi. Di 2014 kita targetkan satu tahun 30 persen ke atas,” tambahnya.
Untuk target pembiayaan tahun ini, Asep menjelaskan, FIF Group menetapkan sama dengan tahun lalu yakni Rp20 triliun, mencakup segmen kendaraan bermotor, kemudian produk elektronik melalui SPEKTRA.
Seperti diketahui, selama ini sumber pendaan FIF Group berasal dari modal sendiri, perbankan, dan penerbitan obligasi, selain itu FIF juga mencari sumber pendaan lain seperti joint financing.
FIF Group pada tahun ini juga merencanakan penerbitan obligasi dan sedang mengkaji waktunya yang tepat. Apabila semua sesuai dengan yang diharapkan penerbitan obligasi itu semestinya bisa dilaksanakan pada Maret atau April mendatang dengan nilai sekitar Rp2 triliun-Rp3 triliun.
“Pada penerbitan obligasi sebelumnya, bunganya relatif sama dengan joint financing, jadi masih lebih murah dibanding perbankan sebagai sumber pendanaan,” terangnya.
(gpr)