Tunggu rilis BPS, IHSG berpeluang naik
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada memperkirakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini akan berada pada rentang support 4.730-4.748 dan resisten 4.775-4.782.
"Laju IHSG mampu melewati kisaran resisten 4.744-4.750 yang secara tren teknikal memberikan peluang akan kelanjutan kenaikan. Akan tetapi, mengingat akan dirilis juga beberapa data ekonomi dari dalam dan luar Indonesia, maka tetap mewaspadai potensi pembalikan arah jika data-data tersebut tidak sesuai dengan estimasi," kata Reza, Selasa (1/4/2014).
Menilik lajunya pada perdagangan sebelumnya, tampak perkiraan akan terjadinya downreversal karena adanya aksi profit taking dan imbas pelemahan laju bursa saham AS tampaknya tidak terjadi, di mana IHSG di akhir pekan dapat bergerak di zona hijaunya.
Pelaku pasar kembali melakukan aksi beli setelah mendapat sentimen positif dari bursa saham Asia yang dapat bergerak positif setelah merespon beberapa kenaikan data ekonomi Korea Selatan dan Jepang. Belum lagi penguatan nilai tukar rupiah dan masih adanya nett buy asing yang juga memberikan imbas positif pada IHSG.
Sepanjang perdagangan akhir pekan lalu, IHSG menyentuh level tertinggi 4.769,22 di mid sesi 1 dan menyentuh level terendah 4.737,22 di awal sesi 1 dan berakhir di level 4.768,28.
"Volume perdagangan turun dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan penurunan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell," papar Reza.
Dari luar negeri, meski laju bursa saham China masih dalam pelemahannya karena pelaku pasar merespon negatif perlambatan yang terjadi, namun laju indeks saham utama Asia mampun berada di zona hijau.
Nikkei, HSI, Kospi dan lainnya masih berada di teritori positif setelah merespon meningkatnya business confidence dan industrial production Korea Selatan serta diikuti kenaikan inflasi Jepang yang ditanggapi positif dan penurunan unemployment rate-nya. Sentimen positif juga datang dari sikap pemerintah China yang akhirnya memberikan sinyal untuk menstabilkan pertumbuhan ekonominya.
Turunnya import price MoM dan inflation rate Jerman serta inflation rate Spanyol; inline-nya pertumbuhan GDP Inggris hingga kenaikan business dan consumer confidence zona Eropa berikan imbas positif, sehingga laju bursa saham Eropa pun dapat kembali menghijau.
Positifnya data-data tersebut memberikan optimisme pada pelaku pasar. Alotnya pembahasan krisis Krimea di DK PBB hingga adanya ekpektasi referendum ulang dan menyeluruh di Ukraina tampaknya tidak terlalu di tanggapi karena dapat diimbangi data-data positif tersebut.
"Laju IHSG mampu melewati kisaran resisten 4.744-4.750 yang secara tren teknikal memberikan peluang akan kelanjutan kenaikan. Akan tetapi, mengingat akan dirilis juga beberapa data ekonomi dari dalam dan luar Indonesia, maka tetap mewaspadai potensi pembalikan arah jika data-data tersebut tidak sesuai dengan estimasi," kata Reza, Selasa (1/4/2014).
Menilik lajunya pada perdagangan sebelumnya, tampak perkiraan akan terjadinya downreversal karena adanya aksi profit taking dan imbas pelemahan laju bursa saham AS tampaknya tidak terjadi, di mana IHSG di akhir pekan dapat bergerak di zona hijaunya.
Pelaku pasar kembali melakukan aksi beli setelah mendapat sentimen positif dari bursa saham Asia yang dapat bergerak positif setelah merespon beberapa kenaikan data ekonomi Korea Selatan dan Jepang. Belum lagi penguatan nilai tukar rupiah dan masih adanya nett buy asing yang juga memberikan imbas positif pada IHSG.
Sepanjang perdagangan akhir pekan lalu, IHSG menyentuh level tertinggi 4.769,22 di mid sesi 1 dan menyentuh level terendah 4.737,22 di awal sesi 1 dan berakhir di level 4.768,28.
"Volume perdagangan turun dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan penurunan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell," papar Reza.
Dari luar negeri, meski laju bursa saham China masih dalam pelemahannya karena pelaku pasar merespon negatif perlambatan yang terjadi, namun laju indeks saham utama Asia mampun berada di zona hijau.
Nikkei, HSI, Kospi dan lainnya masih berada di teritori positif setelah merespon meningkatnya business confidence dan industrial production Korea Selatan serta diikuti kenaikan inflasi Jepang yang ditanggapi positif dan penurunan unemployment rate-nya. Sentimen positif juga datang dari sikap pemerintah China yang akhirnya memberikan sinyal untuk menstabilkan pertumbuhan ekonominya.
Turunnya import price MoM dan inflation rate Jerman serta inflation rate Spanyol; inline-nya pertumbuhan GDP Inggris hingga kenaikan business dan consumer confidence zona Eropa berikan imbas positif, sehingga laju bursa saham Eropa pun dapat kembali menghijau.
Positifnya data-data tersebut memberikan optimisme pada pelaku pasar. Alotnya pembahasan krisis Krimea di DK PBB hingga adanya ekpektasi referendum ulang dan menyeluruh di Ukraina tampaknya tidak terlalu di tanggapi karena dapat diimbangi data-data positif tersebut.
(rna)