ADB prediksi pertumbuhan ekonomi RI 2014 hanya 5,7%
A
A
A
Sindonews.com - Asian Development Bank (ADB) memprediksi pertumbuhan Indonesia tahun ini sedikit menurun dan akan kembali menguat pada tahun depan.
"ADB memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan sedikit menurun menjadi 5,7 persen pada 2014, untuk kemudian naik menjadi 6,0 persen pada 2015," ujar Country Director ADB di Indonesia, Adrian Ruthenberg, di Intercontinental MidPlaza Hotel, Jakarta, Selasa (1/4/2014).
Prediksi yang dirilis dalam laporan terbarunya yaitu Asian Development Outlook 2014 (ADO 2014), mengasumsikan bahwa Pemilihan Umum (Pemilu) April dan Juli akan berlangsung lancar, dan pemerintah akan mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki iklim investasi.
Konsumsi swasta, lanjutnya, diperkirakan akan tumbuh perlahan. Didukung oleh menurunnya inflasi dan pembelanjaan seputar Pemilu di semester pertama 2014.
"Pertumbuhan investasi tahun ini diperkirakan akan sama dengan tahun lalu, sementara untuk investasi diperkirakan akan membaik di 2015 setelah pemerintahan yang baru memaparkan kebijakannya dan mendorong kembali investasi di bidang infrastruktur," ujar dia.
Menurutnya, prospek investasi akan membaik seiring tingkat inflasi yang lebih rendah dan defisit transaksi berjalan yang membaik di 2015, serta menguatnya perdagangan dunia.
"ADB memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan sedikit menurun menjadi 5,7 persen pada 2014, untuk kemudian naik menjadi 6,0 persen pada 2015," ujar Country Director ADB di Indonesia, Adrian Ruthenberg, di Intercontinental MidPlaza Hotel, Jakarta, Selasa (1/4/2014).
Prediksi yang dirilis dalam laporan terbarunya yaitu Asian Development Outlook 2014 (ADO 2014), mengasumsikan bahwa Pemilihan Umum (Pemilu) April dan Juli akan berlangsung lancar, dan pemerintah akan mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki iklim investasi.
Konsumsi swasta, lanjutnya, diperkirakan akan tumbuh perlahan. Didukung oleh menurunnya inflasi dan pembelanjaan seputar Pemilu di semester pertama 2014.
"Pertumbuhan investasi tahun ini diperkirakan akan sama dengan tahun lalu, sementara untuk investasi diperkirakan akan membaik di 2015 setelah pemerintahan yang baru memaparkan kebijakannya dan mendorong kembali investasi di bidang infrastruktur," ujar dia.
Menurutnya, prospek investasi akan membaik seiring tingkat inflasi yang lebih rendah dan defisit transaksi berjalan yang membaik di 2015, serta menguatnya perdagangan dunia.
(gpr)