Pembangunan rel KA Bandara mulai Mei
A
A
A
Sindonews.com - PT Angkasa Pura II (AP II) akan benar-benar menutup akses Pintu M1 dari Tangerang ke Bandara maupun sebaliknya pada Mei 2014. Kepastian itu setelah AP II mendapat surat dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) bahwa mereka telah mendapat pemenang tender untuk mengerjakan proyek itu.
Kepala Proyek Managemen Unit AP II, Indra Cahya mengatakan, PT KAI akan meletakkan material bantalan rel di area akses Pintu M1 pada Mei 2014. "Mereka sudah minta ditempatkan materialnya. Kami juga berencana menutup area kerjanya nanti, karena itu harus ada traffic manajemen-nya agar tidak macet," kata Indra, Rabu (2/4/2014).
Untuk itu, kata dia, Pintu M1 mau tidak mau harus ditutup. Karena, selain sudah ada keputusan siapa yang mengerjakan, PT KAI juga minta tempat untuk menyimpan bahan materialnya.
"Saat ini kan kita kasih toleransi karena PT KAI belum melaksanakan kerja. Besok mau tak mau lewat perimeter. Hingga saat ini simulasi pengaturan lalu lintas jalan terus," katanya.
Sementara, terkait utilitas di Pintu M1, pihaknya mengaku sedang berjalan terus. "Kita sedang melakukan pemeriksaan atau menggeser jaringan-jaringan utilitas yang ada, seperti jaringan fiber optik, jaringan air bersih, kabel listrik sedang berjalan," katanya.
General Affair Manager Bandara Soekarno-Hatta, Yudis Tiawan mengatakan, bahwa pembangunan kereta bandara dari Jakarta-Bandara itu bagian dari grand design Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Selain soal kereta bandara, progres pembangunan apron Terminal 3 ultimate saat ini telah mencapai 60 persen.
"Adapun daya tampung apron Terminal 3 akan berstandar bandara dunia atau internasinal. Termasuk fasilitasnya," kata Yudis.
Pihaknya berharap ada dukungan dari semua stake holder dalam proses pengembangan Bandara Internasional Soekarno-Hatta ini. "Sebab, di tengah membangun, kita juga akan tetap melayani penumpang di bandara yang masuk dalam delapan bandara tersebut di dunia ini," katanya.
Menurut dia, nantinya integrated building akan menjadi icon Bandara Internasional Soekarno-Hatta. "Sedangkan kapasitas Terminal 1 dan 2 setelah diperbaiki akan menjadi dua kali lipat dari yang sekarang, yakni masing-masing dari 9 juta menjadi 18 juta penumpang," pungkasnya.
Kepala Proyek Managemen Unit AP II, Indra Cahya mengatakan, PT KAI akan meletakkan material bantalan rel di area akses Pintu M1 pada Mei 2014. "Mereka sudah minta ditempatkan materialnya. Kami juga berencana menutup area kerjanya nanti, karena itu harus ada traffic manajemen-nya agar tidak macet," kata Indra, Rabu (2/4/2014).
Untuk itu, kata dia, Pintu M1 mau tidak mau harus ditutup. Karena, selain sudah ada keputusan siapa yang mengerjakan, PT KAI juga minta tempat untuk menyimpan bahan materialnya.
"Saat ini kan kita kasih toleransi karena PT KAI belum melaksanakan kerja. Besok mau tak mau lewat perimeter. Hingga saat ini simulasi pengaturan lalu lintas jalan terus," katanya.
Sementara, terkait utilitas di Pintu M1, pihaknya mengaku sedang berjalan terus. "Kita sedang melakukan pemeriksaan atau menggeser jaringan-jaringan utilitas yang ada, seperti jaringan fiber optik, jaringan air bersih, kabel listrik sedang berjalan," katanya.
General Affair Manager Bandara Soekarno-Hatta, Yudis Tiawan mengatakan, bahwa pembangunan kereta bandara dari Jakarta-Bandara itu bagian dari grand design Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Selain soal kereta bandara, progres pembangunan apron Terminal 3 ultimate saat ini telah mencapai 60 persen.
"Adapun daya tampung apron Terminal 3 akan berstandar bandara dunia atau internasinal. Termasuk fasilitasnya," kata Yudis.
Pihaknya berharap ada dukungan dari semua stake holder dalam proses pengembangan Bandara Internasional Soekarno-Hatta ini. "Sebab, di tengah membangun, kita juga akan tetap melayani penumpang di bandara yang masuk dalam delapan bandara tersebut di dunia ini," katanya.
Menurut dia, nantinya integrated building akan menjadi icon Bandara Internasional Soekarno-Hatta. "Sedangkan kapasitas Terminal 1 dan 2 setelah diperbaiki akan menjadi dua kali lipat dari yang sekarang, yakni masing-masing dari 9 juta menjadi 18 juta penumpang," pungkasnya.
(izz)