ABMM catat laba bersih USD4,6 juta
A
A
A
Sindonews.com - PT ABM Investama Tbk (ABMM) emiten energi terintegrasi nasional, sepanjang 2013 perseroan membukukan pendapatan sebesar USD777,02 juta dan laba bersih mencapai USD4,6 juta.
Tiga segmen bisnis ABMM yaitu kontraktor dan tambang batubara, jasa, dan manufaktur masing-masing berkontribusi sebesar 58,06 persen, 36,73 persen, dan 5,21 persen terhadap pendapatan konsolidasi perseroan di tahun 2013.
"Kami menghadapi kenyataan kondisi industri pertambangan, khususnya batu bara, yang belum pulih, oleh karena itu manajemen Perseroan terus berupaya untuk memperkuat proses bisnis internal, sistem, dan keuangan di seluruh entitas anak kami," kata Presiden Direktur ABMN, Andi Djajanegara dalam rilisnya di Jakarta, Kamis (3/4/2014).
Segmen kontraktor dan tambang batu bara tercatat membukukan pendapatan sebesar USD451,17 juta di tahun 2013. Di tengah kondisi pasar batubara thermal yang sulit, penjualan batubara PT Reswara Minergi Hartama, entitas anak ABM, meraih pencapaian tertinggi dalam sejarah yaitu sebesar 5,3 juta ton atau naik sebesar 14 persen.
Segmen terbesar kedua yakni segmen jasa menghasilkan total pendapatan sebesar USD285,38 juta, di mana sewa mesin dan pembangkit tenaga listrik memberikan kontribusi pendapatan sebesar USD132,93 juta. Jumlah listrik yang dihasilkan dari jasa penyewaan mesin mencapai 4.642 juta KWH, 8 persen lebih tinggi dari tahun 2012.
Hal ini merupakan sebuah pencapaian tertinggi bagi PT Sumberdaya Sewatama, entitas anak ABM. Logistik dan sewa kapal memberikan kontribusi pendapatan sebesar USD101,30 juta. Jumlah aktivitas pengangkutan batubara dari entitas anak PT. Cipta Krida Bahari (CKB) tercatat naik 42 persen menjadi 6,51 juta metrik ton di tahun 2013.
"Di tengah-tengah kondisi sulit ini, kami senang bahwa beberapa entitas anak kami berhasil membukukan peningkatan kinerja operasional. Kami juga tetap menghasilkan arus pendapatan yang positif," tutupnya
Tiga segmen bisnis ABMM yaitu kontraktor dan tambang batubara, jasa, dan manufaktur masing-masing berkontribusi sebesar 58,06 persen, 36,73 persen, dan 5,21 persen terhadap pendapatan konsolidasi perseroan di tahun 2013.
"Kami menghadapi kenyataan kondisi industri pertambangan, khususnya batu bara, yang belum pulih, oleh karena itu manajemen Perseroan terus berupaya untuk memperkuat proses bisnis internal, sistem, dan keuangan di seluruh entitas anak kami," kata Presiden Direktur ABMN, Andi Djajanegara dalam rilisnya di Jakarta, Kamis (3/4/2014).
Segmen kontraktor dan tambang batu bara tercatat membukukan pendapatan sebesar USD451,17 juta di tahun 2013. Di tengah kondisi pasar batubara thermal yang sulit, penjualan batubara PT Reswara Minergi Hartama, entitas anak ABM, meraih pencapaian tertinggi dalam sejarah yaitu sebesar 5,3 juta ton atau naik sebesar 14 persen.
Segmen terbesar kedua yakni segmen jasa menghasilkan total pendapatan sebesar USD285,38 juta, di mana sewa mesin dan pembangkit tenaga listrik memberikan kontribusi pendapatan sebesar USD132,93 juta. Jumlah listrik yang dihasilkan dari jasa penyewaan mesin mencapai 4.642 juta KWH, 8 persen lebih tinggi dari tahun 2012.
Hal ini merupakan sebuah pencapaian tertinggi bagi PT Sumberdaya Sewatama, entitas anak ABM. Logistik dan sewa kapal memberikan kontribusi pendapatan sebesar USD101,30 juta. Jumlah aktivitas pengangkutan batubara dari entitas anak PT. Cipta Krida Bahari (CKB) tercatat naik 42 persen menjadi 6,51 juta metrik ton di tahun 2013.
"Di tengah-tengah kondisi sulit ini, kami senang bahwa beberapa entitas anak kami berhasil membukukan peningkatan kinerja operasional. Kami juga tetap menghasilkan arus pendapatan yang positif," tutupnya
(gpr)