Peluang penguatan IHSG diprediksi terbatas

Jum'at, 04 April 2014 - 08:15 WIB
Peluang penguatan IHSG...
Peluang penguatan IHSG diprediksi terbatas
A A A
Sindonews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan penguatan di zona hijaunya. Namun, sejumlah sentimen negatif yang ada dikhawatirkan membuat laju penguatan IHSG menjadi terbatas.

Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada memperkirakan, IHSG akan berada pada rentang support 4.870-4.880 dan resisten 4.901-4.912.

Pola yang terbentuk, shooting star dekati upper bollinger band (UBB). MACD kembali mendatar setelah membentuk golden cross dengan histogram negatif yang memendek. RSI, Stochastic dan William’s %R mulai terbatas kenaikannya.

Merujuk pola tersebut, terlihat laju IHSG cenderung mendekati kisaran support 4.848-4.860 dan mampu bertahan tidak menuju level tersebut. Posisi ini akan rawan pembalikan arah melemah jika sentimen yang ada, terutama dari imbas rilis data-data ekonomi global tidak cukup kuat mendukung kenaikan lanjutan IHSG.

"Masih adanya aksi profit taking, mulai variatifnya laju bursa saham Asia dan pelemahan lanjutan rupiah membuat laju kenaikan IHSG menjadi terbatas," kata Reza, Jumat (4/4/2014).

Menilik lajunya pada perdagangan kemarin, tampak lagi-lagi IHSG menunjukkan ketahanannya, di mana mampu berbalik positif dengan kembalinya aksi beli pelaku pasar.

Padahal sebelumnya dengan tidak mampunya bertahan di zona positif karena maraknya profit taking memberikan sinyal pelemahan dan sempat membuat khawatir bahwa nantinya potensi ini dapat berlanjut jika laju bursa saham AS berbalik melemah dan dikonfirmasi dengan turut berbalik arahnya laju bursa saham Asia.

Di sisi lain, ternyata laju bursa saham AS dan Eropa yang masih dapat menghijau setelah merespon membaiknya PPI MoM zona Eropa yang diikuti dengan kenaikan GDP serta rilis kenaikan MBA mortgage applications, factory orders MoM dan ADP employment change AS.

Sepanjang perdagangan kemarin, IHSG menyentuh level tertinggi 4.896,61 di mid sesi 1 dan menyentuh level terendah 4.876,41 awal sesi 1 dan berakhir di level 4.891,32.

Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett buy dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.

Dari luar negeri, laju bursa saham Asia mulai variatif terutama setelah terimbas pelemahan hampir mayoritas laju bursa saham China. Rendahnya rilis non manufacturing PMI dan HSBC services PMI China membuat laju bursa saham China meninggalkan zona hijaunya.

Belum lagi rilis pelemahan dari balance of trade Australia, HSBC services PMI India, dan semakin turunnya nilai investasi surat berharga di Jepang turut menambah sentimen negatif. Tetapi masih dapat diimbangi dengan rilis positif data ketenagkerjaan AS sebelumnya, sehingga pelemahan yang terjadi hanya terbatas.

Laju variatif pun turut dirasakan bursa saham Eropa. Pelaku pasar pun kembali melakukan aksi jual seiring penantian mereka terhadap rilis resmi dari pertemuan ECB.

Meningkatnya markit services PMI dan markit company PMI Perancis serta Spanyol yang dibarengi dengan rilis kenaikan retail sales Austria dan Belgia tampaknya tertutupi oleh penurunan retail sales dan markit services PMI zona Eropa yang juga diikuti penurunan indeks yang sama pada Jerman, Italia dan Spanyol.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0804 seconds (0.1#10.140)