Firmanzah: Kinerja ekonomi RI luar biasa
A
A
A
Sindonews - Kinerja ekonomi Indonesia menunjukkan pertumbuhan positif hampir di semua indikator ekonomi.
Guru besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) Firmanzah mengemukakan, kinerja ekonomi nasional sungguh luar biasa, meski diuji melalui serangkaian goncangan yang bersumber dari eksternal, seperti krisis Subprime-Mortgage, krisis utang Eropa, pelemahan pasar ekspor dunia.
Selain itu, juga diguncang oleh derasnya capital outflow dari negara emerging serta ketidakpastian akibat rencana tapering off stimulus moneter di Amerika Serikat pada semester II/2013, namun Indonesia mampu mempertahankan bahkan meningkatkan kinerja ekonominya.
“Ditopang oleh fundamental ekonomi yang luar biasa, bauran kebijakan yang dilakukan pemerintah bersama-sama Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memberikan hasil yang dapat kita rasakan saat ini, di mana secara umum perekonomian nasional dapat terjaga positif dan stabil di tengah tekanan ekonomi dunia,” kata Firmanzah dikutip dari laman setkab, Sabtu (5/4/2014).
Menurut dia, prestasi tersebut sungguh luar biasa jika dibandingkan dengan negara-negara berkembang yang setara dengan Indonesia. Dia berpendapat, jika tren positif ini tetap berlanjut, maka Indonesia perlahan akan menjadi negara yang memiliki daya saing.
Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan itu menjelaskan, di tengah ancaman eksodus modal asing di sejumlah negara khususnya negara emerging dan berkembang sejak kuartal IV/2013 hingga saat ini justru Indonesia mengalami kondisi sebaliknya.
Berdasarkan catatan Bank Indonesia, dana asing yang masuk ke Indonesia sepanjang Januari-Maret 2014 mencapai Rp54 triliun. “Angka ini jauh lebih besar dari jumlah dana asing yang masuk ke Indonesia sepanjang tahun 2013 sebesar Rp28 triliun,” tutur Firmanzah.
Guru besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) Firmanzah mengemukakan, kinerja ekonomi nasional sungguh luar biasa, meski diuji melalui serangkaian goncangan yang bersumber dari eksternal, seperti krisis Subprime-Mortgage, krisis utang Eropa, pelemahan pasar ekspor dunia.
Selain itu, juga diguncang oleh derasnya capital outflow dari negara emerging serta ketidakpastian akibat rencana tapering off stimulus moneter di Amerika Serikat pada semester II/2013, namun Indonesia mampu mempertahankan bahkan meningkatkan kinerja ekonominya.
“Ditopang oleh fundamental ekonomi yang luar biasa, bauran kebijakan yang dilakukan pemerintah bersama-sama Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memberikan hasil yang dapat kita rasakan saat ini, di mana secara umum perekonomian nasional dapat terjaga positif dan stabil di tengah tekanan ekonomi dunia,” kata Firmanzah dikutip dari laman setkab, Sabtu (5/4/2014).
Menurut dia, prestasi tersebut sungguh luar biasa jika dibandingkan dengan negara-negara berkembang yang setara dengan Indonesia. Dia berpendapat, jika tren positif ini tetap berlanjut, maka Indonesia perlahan akan menjadi negara yang memiliki daya saing.
Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan itu menjelaskan, di tengah ancaman eksodus modal asing di sejumlah negara khususnya negara emerging dan berkembang sejak kuartal IV/2013 hingga saat ini justru Indonesia mengalami kondisi sebaliknya.
Berdasarkan catatan Bank Indonesia, dana asing yang masuk ke Indonesia sepanjang Januari-Maret 2014 mencapai Rp54 triliun. “Angka ini jauh lebih besar dari jumlah dana asing yang masuk ke Indonesia sepanjang tahun 2013 sebesar Rp28 triliun,” tutur Firmanzah.
(rna)