Indonesia masih lima besar pengekspor ikan hias dunia
A
A
A
Sindonews.com - Sampai dengan 2012, Indonesia masih menduduki peringkat lima besar pengekspor ikan hias dunia. Tercatat di tahun yang sama pula, Indonesia masih berada di bawah Singapura, Spanyol, Jepang dan Malaysia.
Pembukuan nilai ekspornya sendiri sebesar USD21 juta atau berkontribusi sebesar 6,21 persen untuk pasar ikan hias dunia.
Jika dirunut dari 2011, nilai perdagangan ikan hias Indonesia mencapai Rp565 miliar (target Rp350 miliar), 2012 sebesar Rp1,4 triliun (target Rp1 triliun), dan 2013 sebesar Rp1,7 triliun (target Rp1,5 triliun). Besarnya potensi tersebut belum menjadikan Indonesia sebagai "raja" pengekspor ikan hias dunia.
"Kita masih melakukan penyempurnaan pendataan mengenai ikan hias di pelosok-pelosok, diprospek-prospek produksi ikan hias, kita akan mendapat data yang lebih baik lagi," ungkap Kepala Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan (BPSDM KP), Suseno Sukoyono di Gedung Mina Bahari Senin, (7/4/2014).
Dia melanjutkan, guna meningkatkan posisi Indonesia dalam percaturan ikan hias dunia, maka diundanglah para stakeholder guna mencari solusi untuk meningkatkan "kelas" ikan hias Indonesia di dunia internasional.
Suseno menjelaskan, hasil ini harus terus ditingkatkan mengingat, Indonesia adalah negara agraris dan kelautan yang banyak mennghasilkan spesies ikan hias yang digemari masyarakat dunia khususnya di Eropa dan Amerika.
Indonesia juga harus memiliki barcode atas penamaan ikan hias miliknya, agar tidak begitu saja diklaim oleh negara asing yang juga pesaing ekspor ikan hias Indonesia.
Pembukuan nilai ekspornya sendiri sebesar USD21 juta atau berkontribusi sebesar 6,21 persen untuk pasar ikan hias dunia.
Jika dirunut dari 2011, nilai perdagangan ikan hias Indonesia mencapai Rp565 miliar (target Rp350 miliar), 2012 sebesar Rp1,4 triliun (target Rp1 triliun), dan 2013 sebesar Rp1,7 triliun (target Rp1,5 triliun). Besarnya potensi tersebut belum menjadikan Indonesia sebagai "raja" pengekspor ikan hias dunia.
"Kita masih melakukan penyempurnaan pendataan mengenai ikan hias di pelosok-pelosok, diprospek-prospek produksi ikan hias, kita akan mendapat data yang lebih baik lagi," ungkap Kepala Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan (BPSDM KP), Suseno Sukoyono di Gedung Mina Bahari Senin, (7/4/2014).
Dia melanjutkan, guna meningkatkan posisi Indonesia dalam percaturan ikan hias dunia, maka diundanglah para stakeholder guna mencari solusi untuk meningkatkan "kelas" ikan hias Indonesia di dunia internasional.
Suseno menjelaskan, hasil ini harus terus ditingkatkan mengingat, Indonesia adalah negara agraris dan kelautan yang banyak mennghasilkan spesies ikan hias yang digemari masyarakat dunia khususnya di Eropa dan Amerika.
Indonesia juga harus memiliki barcode atas penamaan ikan hias miliknya, agar tidak begitu saja diklaim oleh negara asing yang juga pesaing ekspor ikan hias Indonesia.
(gpr)